METROPOLITAN - Saat mengikuti kegiatan Jambore Pramuka di Perkemahan Kwaran Kampung Layungsari, RT 02/06, Desa Ciaruteunudik, Kecamatan Cibungbulang, siswa kelas V SDN Cijujung 2 dikabarkan tewas tersambar petir. Peristiwa nahas itu terjadi pada Sabtu (1/10) sekitar pukul 22:00 WIB. Dari informasi yang dihimpun, korban bernama Ridho M Safaat, siswa kelas V yang baru berusia sebelas tahun. Kejadian itu dibenarkan salah seorang saksi, Saeful Romdon. Saeful menceritakan insiden nahas itu terjadi saat kondisi di bumi perkemahan tengah hujan. Tiba-tiba ada petir dengan suara cukup keras menyambar ke arah tenda siswa. Kepanikan pun terjadi lantaran salah seorang siswa tersambar petir. ”Saat kejadian, korban R sedang di tenda siswa bersama kawan-kawannya, sekitar delapan siswa,” katanya. Seketika, jelasnya, korban langsung tidak sadarkan diri. Selepas kejadian, korban langsung dibawa ke klinik terdekat. Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong dan langsung dibawa ke RSUD Leuwiliang untuk pemeriksaan lebih lanjut. ”Korban sempat dibawa ke klinik, lalu dibawa ke RSUD Leuwiliang, tetapi di perjalanan meninggal dunia,” jelasnya. Sementara itu, Camat Cibungbulang Agung Surachman Ali membenarkan adanya kejadian tersebut. “Betul, ada satu orang siswa yang tersambar petir saat sedang berkemah,” pungkasnya. Insiden itu disebutnya merupakan musibah yang tidak terduga. Ke depan, ia mengaku kegiatan jambore yang dilaksanakan bakal menjadi bahan evaluasi dan antisipasi, terlebih saat cuaca buruk. (ads/c/ryn/run)