METROPOLITAN - Warga yang sakit asal Kampung Sinarwangi, Desa Sukajadi, Kecamatan tamansari, Kabupaten Bogor, terpaksa digotong menggunakan tandu darurat dari kain sarung dan bambu, kemairn. Hal itu dikarenakan kondisi jalan yang belum bisa dilalui mobil lantaran jalan hanya memiliki lebar 1 meter. Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Sukajadi Ade Gunawan mengaku pihak desa sudah berkali-kali berupaya membangun jalan tersebut agar bisa dilalui kendaraan roda empat. Namun, masih terganjal tanah yang belum dihibahkan kepada pemerintah desa. ”Sudah beberapa kali mengupayakan pelebaran jalan itu, tetapi masih terkendala belum adanya hibah wakaf. Hingga kini pihak desa belum bisa melakukan pelebaran. Desa hanya melakukan hotmiks,” katanya kepada Metropolitan. Hingga kini, Pemerintah Desa Sukajadi terus meminta tanah tersebut segera dihibahkan untuk dijadikan jalan. Sehingga, hal seperti ini tidak lagi terjadi. ”Kami masih nunggu surat hibah. Desa juga sudah merencanakan untuk membangun jalan tersebut tahun 2023,” paparnya. Ia pun mencontohkan, Kampung Cisasah, RW 10, Desa Sukajadi, yang dulu kondisinya lebih parah dengan Kampung Sinarwangi, karena sudah ada hibah, pemerintah desa bisa membangun jalan tersebut hingga melebarkan jalan yang dulunya setapak. ”Untuk itu, saya harap segera dihibahkan agar tahun depan bisa diperlebar jalannya,” harapnya. Diberitakan sebelumnya, Titin tergolek lemas. Tubuhnya tak berdaya untuk sekadar berdiri. Warga Kampung Sinarwangi, Desa Sukajadi, Kecamatan tamansari, itu pun terpaksa harus dibawa ke rumah sakit. Namun, rumah Titin berada cukup jauh dari jalan raya. Mobil ambulans tak bisa masuk untuk menjemputnya. ”Nah, ia pun terpaksa ditandu menggunakan sarung dan bambu. Titin ditandu suaminya, Acip. Dibantu tetangganya, Kendi, dan dua orang lainnya. Titin pun ditandu sejauh 100 meter. Melintasi jalan setapak. Ini sakit, mau dibawa ke rumah sakit,” ujar Acip. (jal/suf/run)