METROPOLITAN - Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) mendukung pembangunan Waduk Narogong di Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Ketua KP2C Puarman mengatakan, Waduk Narogong membantu menanggulangi banjir.
Namun agar efektif, pihaknya mengusulkan agar polder atau embung hendaknya dibangun di sepanjang aliran Sungai Cileungsi.
Menurut Puarman, saat ini merebak kesan seolah-olah KP2C memaksa agar pembangunan Waduk Narogong yang terletak di anak sungai Cileungsi itu dialihkan ke daerah Dayeuh, Cileungsi.
"Rumor yang beredar ini dikhawatirkan bisa menunda atau membatalkan pembangunan proyek tersebut," kata Puarman.
Menjawab pertanyaan mengapa di Dayeuh, Puarman mengatakan, Waduk Narogong berada di salah satu anak Sungai Cileungsi.
Volume air anak sungai ini berkontribusi sekitar 35 persen terhadap induk Sungai Cileungsi. Sementara Desa Dayeuh berada di aliran utama Sungai Cileungsi atau hasil penggabungan beberapa anak sungai.
"Kami semata-mata memperhitungkan potensi pencegahan banjirnya. Tidak manfaat yang lain," ujar Puarman.
Namun begitu, lanjut Puarman, KP2C mendukung sepenuhnya rencana pemerintah membangun waduk di kawasan Cibadak karena memiliki multi manfaat.
Sejatinya, kata Puarman, kehadiran Waduk Narogong diperuntukan sebagai waduk penyedia bahan baku air minum/bersih warga Bogor dan Bekasi, pengendalian banjir, dan irigasi bagi 400 hektare lahan pertanian.
"Kami memahami dan mendukung sepenuhnya waduk itu karena untuk kemaslahatan umat yang juga menjadi misi dan visi kami," terang Puarman.
Menurut Puarman, penjelasan ini sekaligus untuk menepis kesan yang beredar bahwa KP2C "ngotot" meminta pembangunan waduk dilakukan pemerintah di daerah Dayeuh atau hal yang bertolak belakang dengan rencana pemerintah.
"KP2C sama sekali tidak pernah ngotot meminta agar lokasi pembangunan waduk tersebut dipindah. Kami hanya sekedar memberikan gambaran dampak penentuan lokasi terhadap pengendalian banjir," ujar Puarman.
Ia pun menegaskan kembali, agar kehadiran Waduk Narogong berkontribusi besar bagi pengendalian banjir, maka perlu dibangun polder/embung/kolam retensi di aliran sungai Cileungsi guna meminimalisir dampak banjir.