Bagi sebagian orang yang tinggal di wilayah Barat Kabupaten Bogor, tentu sudah tak asing lagi dengan jenis permainan yang bernama kolecer. Permainan yang terbuat dari bambu ini sudah mendarah daging di tengah masyarakat. Bahkan, pehobinya bisa ditemukan di setiap kampung di Kecamatan Rumpin.
Mainan yang terbuat dari kayu maupun bambu itu dibagi dalam ukuran tiga hingga lima meter. Seorang perajin kolecer di Kampung Panoongan, RT 06/04, Desa Kampungsawah Kecamatan Rumpin Herman (40) mengatakan, pembuatan kolecer bisa satu sampai dua hari tergantung panjang dan lebarnya. Apalagi, jenis kolecer yang terbuat dari kayu paling lama sekitar tiga hari, karena menunggu kayu kering.
”Saya cuma hobi setelah pulang kerja. Karena hobi ini musiman saat angin barat tiba, untuk cara bikinnya kan tidak gampang harus dijemur dulu sebelum dibikin. Apalagi soal kolecer dari jenis kayu harus benar-benar teliti,” ujarnya kepada Metropolitan, kemarin.
Pun demikian dengan Sumantri (30). Menurut dia, pembuatan permainan kolecer sekadar hobi di saat waktu senggang. Sebab, ini permainan musiman setahun sekali. “Kadang kalau nggak ada angin bisa dua tahun sekali,” katanya. Dia menambahkan, jika kolecernya bagus suka ada yang menawar. Harganya bisa mencapai Rp1 juta hingga Rp3 juta, namun itu sudah dipasang di atas pohon. ”Iya saya memang hobi permainan ini, karena dari kecil suka main kolecer. Kadang ada juga yang nawar, tapi saya tidak menjualnya,” pungkasnya.
(sir/b/sal/py)