Kementerian Sosial (Kemensos) terus berupaya mengembangkan kearifan lokal masyarakat di Indonesia dengan membentuk Forum Keserasian Sosial (FKS).Hal tersebut diharapkan dapat menjadi sarana guna mengantisipasi terjadinya konflik di sejumlah daerah.
Setiap tahun, ditargetkan sebanyak 500 titik wilayah potensi konflik dapat terjangkau oleh program keserasian sosial. Maka di Desa Warujaya dan Desa Pamegarsari, Kecamatan Parung diresmikan Forum Keserasian Sosial.
Perwakilan dari Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Iis Susilawati mengatakan, melalui program keserasian sosial, Kemensos menyediakan anggaran yang dapat digunakan masyarakat untuk mengembangkan potensi kearifan lokal di daerahnya masing-masing.
“Peningkatan kearifan lokal ini, diharapkan berpengaruh terhadap berkembangnya kerja sama antar masyarakat dari beberapa desa, maka dengan sendirinya meminimalkan potensi terjadinya konflik,” kata Iis, baru-baru ini
Ia menambahkan, kerja sama antar masyarakat, peran tokoh adat, serta kearifan lokal tersebut, dengan sendirinya akan membentuk semangat kebersamaan dan kesetiakawanan sosial, sebagai bentuk keserasian sosial.
Dengan begitu, dialog antar masyarakat pun terjalin. Ini juga akan menjadi titik di mana masyarakat saling menyadari bahwa perbedaan antara masing-masing mereka dapat diatasi dengan persamaan yang juga mereka miliki,” jelasnya.
Sementara Sekretaris Camat Parung Pepep Hamdi berharap, dengan adanya program tersebut dapat menciptakan dan membangun suasaana harmonis dan kegotongroyongan di tengah masyarakat, sehingga tidak terjadi konflik sosial.
“Keserasian sosial merupakan bentuk implementasi dari pemikiran, bahwa nilai-nilai kebersamaan akan berkembang kembali. Jika ada upaya untuk membaurkan masyarakat secara sosial budaya dalam suatu kebersamaan,” jelas mantan Sekcam Sukaraja itu.
(bo/sal)