RUMPIN – Hujan deras yang turun beberapa hari terakhir di Kecamatan Rumpin, ternyata menimbulkan sejumlah bencana longsor. Selain menggerus Tembok Penahan Tebing (TPT) yang baru dibangun di Jalan Cidokom-Gobang, longsor juga melanda wilayah Desa Leuwibatu pada Selasa (21/2) sekitar pukul 04:00 WIB. Akibatnya, 25 kepala keluarga (KK) terpaksa harus diungsikan ke aula kantor desa.
”Saya mengungsi karena takut terjadi longsor susulan, karena rumah saya pas di bawah bukit. Jadi, saya ngungsi ke sini (kantor desa) atas perintah Pak Kades,” seorang korban longsor Inam kepada Metropolitan, kemarin. Ia mengaku rumah yang dihuninya dengan lima anggota keluarga saat ini penuh air dan tanah lumpur. Dia khawatir bila hujan terus seperti sekarang rumahnya bisa tertimbun longsor.
“Yang lebih menakutkan kalau nggak ngungsi, kalau pas lagi tidur pulas tiba-tiba longsor. Jadi, saya bersama warga lainnya akan terus di tempat pengungsian sampai ada keterangan aman,” ujarnya.
Sedangkan Kapolsek Rumpin Kompol S Simangungsong mengatakan, tidak ada kerugian materil dan korban jiwa nihil. Hanya rumah warga yang tergenang lumpur material tanah yang terbawa air dari atas bukit. “Mengantisipasi longsor susulan, saat ini 25 KK telah diungsikan ke Kantor Desa Leuwibatu,” ungkapnya.
Selain meninjau kondisi warga, kapolsek didampingi Kades Leuwibatu H Sidik juga menyerahkan bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor berupa beras, mi instan serta pakaian layak pakai. “Semoga dengan adanya bantuan ini dapat meringankan kesedihan warga yang terkena longsor,” pungkasnya.
(khr/sir/b/sal/py)