Petani merupakan faktor yang paling penting bagi negeri ini dalam membangun ekonomi daerah. Oleh karena itu, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Bogor menggelar rapat kerja. Ketua HKTI Kabupaten Bogor Entang Suana menginginkan HKTI membuat gebrakan program yang diharapkan dapat memajukan desa di perbatasan ataupun desa tertinggal.
“HKTI harus bisa membangun dari desa untuk meningkatkan produksi, terutama yang pemerintah gulirkan tentang ketahanan pangan,” ujar Entang kepada Metropolitan, kemarin.
Menurutnya, HKTI perlu melakukan evaluasi apakah yang sudah diberikan kepada masyrakat atau para petani tepat sasaran dalam pemanfaatannya. Program selanjutnya , kata Entang, HKTI akan fokus mengatasi masalah krisis air, terutama saat musim kemarau.
“Air nantinya diupayakan melalui kegiatan penghijauan di wilayah yang rawan kekeringan maka kami akan menggandeng para pelaku usaha melalui kegiatan CSR,” bebernya.
Setelah ada air, sambungnya, HKTI akan mengelola dengan baik bersama dinas-dinas terkait, serta menyediakan pasar untuk produk dan hasil pertanian para petani.
“Karena yang paling penting adalah memasarkan hasilnya, maka kami akan mendorong pemerintah supaya bisa mewujudkan pasar di setiap kecamatan di Kabupaten Bogor,” pintanya
Entang yakin, kehadiran pasar di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor dengan sistem pemasaran hasil pertanian akan memunculkan kekuatan yang berimbang antara petani, lahan yang tersedia untuk diolah petani, serta pasar yang menjanjikan.
“Kabupaten Bogor pun akan lebih makmur dari sektor pertanian. Kemudian secara vertikal, pemerintah diharapkan menghasilkan kebijakan yang lebih pro petani karena sering kebijakan itu tidak pro terhadap petani,” bebernya.(khr/c/yok)