PARUNGPANJANG – Banyaknya proyek peningkatan jalan pada tahun anggaran lalu, ternyata tidak diikuti pengawasan ketat terhadap kualitas jalan. Sebab, di beberapa titik ruas jalan utama di utara Kabupaten Bogor saat ini banyak jalan yang sudah bolong padahal baru selesai dibeton.
Hal itu terlihat di jalan utama yang dilintasi kendaraan pengangkut material tambang. Salah satunya Jalan Raya Muhamad Toha, Kecamatan Parungpanjang. ”Salah satu titik lubang yang menganga di jalan ini ada di Kantor Kecamatan Parungpanjang, tepatnya Desa Parungpanjang,” ujar warga sekitar, Fuji (29), kepada Metropolitan, kemarin.
Tingginya volume muatan truk tambang yang melebihi kapasitas jalan, membuat jalan cepat berlubang dan rusak. ”Pemerintah seharusnya lebih ketat mengawasi kualitas jalan dan perawatan jalan. Pembangunan jalan ini kan memakan uang rakyat,” ujarnya.
Kritik serupa dilontarkan warga lainnya, Rudiyanto (42). Menurut dia, masyarakat dirugikan secara ekonomi dengan adanya kemacetan setiap hari akibat jalan rusak. Bahkan kerugian nyawa seringkali terjadi akibat rusaknya jalan disebabkan muatan truk tambang yang melebihi kapasitas.
”Ini menjadi potret buram Pemkab Bogor maupun institusi lainnya yang seakan tak bisa berbuat apa-apa,” tutur pria yang mengaku tinggal di Perumnas III Parungpanjang itu.
Rudi menambahkan, pengawasan terhadap kualitas betonisasi jalan dan pengawasan kepada truk pengangkut tambang perlu ditingkatkan. ”Sangat memprihatinkan kalau setiap hari pengendara merasakan kemacetan. Seakan nggak ada solusi baik dari pemerintah maupun intansi terkait,” ujarnya.
Rudi juga berharap jalan raya yang berlubang segera ditambal. Jika dibiarkan, maka membuat kerusakan jalan semakin parah dan rawan kecelakaan. ”Kalau ada jalan berlubang harus segera ditambal, jangan dibiarkan sampai parah baru diperbaiki. Terlalu banyak kerugian warga kalau jalan sudah hancur lagi,” harapnya.
(sir/b/sal/py)