BOJONGGEDE – Bank Sampah merupakan bagian dari salah satu komunitas my darling community yang dibentuk pada 14 Januari 2016. Komunitas di RT 01/20, Desa Bojonggede, Kecamatan Bojonggede itu mengolah sampah menjadi barang berkualitas dan layak pakai seperti tas, topi, baju selimut dan lainnya.
Seorang aktivis yang juga ketua komunitas itu Hevon Pheriatsih Janos mengatakan, selain mengolah sampah menjadi kerajinan tangan ada juga barter sampah yakni sampah ditukar pulsa. “Jadi, kalau ada sampah yang bisa didaur ulang kami ganti dengan pulsa,” ujar mahasiswi Universitas Indonesia itu.
Dia menambahkan, kelompok ini diberi nama Rumah Cekrek dan melakukan pelatihan kerajinan tangan dari daur ulang sampah setiap Rabu. “Saya berharap usaha ini semakin berkembang dan mendapat bantuan pemkab,” tuturnya.
Menurut dia, komunitas yang akan mengolah sampah organik ini memerlukan alat. Salah satunya mengembangkan keterampilan membuat kue dari hasil kebun warga. “Ini prospek yang sangat bagus dan harus dikembangkan untuk memperbaiki ekonomi,” pungkasnya.
(khr/b/sal/py)