CISEENG - Di tengah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berupaya meningkatkan mutu serta sarana-prasarana pendidikan di Kabupaten Bogor masih ada sekolah yang membutuhkan perhatian. Salah satunya SMPN 1 Ciseeng di Jalan Ciseeng–Putatnutug, Desa Putatnutug, Kecamatan Ciseeng.
”Delapan ruang kelas di sekolah ini butuh rehab berat. Kami sudah mengajukan ke pemkab, tapi tahun ini belum juga direalisasikan. Padahal sekolah kan sudah tidak layak. Apa nunggu bangunan ambruk baru dibangun? Saya khawatir dan kasihan sama anak didik yang belajar di sini,” ujar Kepala SMPN 1 Ciseeng Anwar Muhidin.
Anwar menambahkan, gedung sekolah ini sudah lapuk. Bahkan, berbagai fasilitas penunjang, seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan hingga fasilitas mebeler hampir tak bisa digunakan lagi. “Saya optimis kalau sarana prasarana penunjang di sekolah ini sudah terpenuhi, maka sekolah ini bisa menjadi sekolah unggulan di Kecamatan Ciseeng maupun di Kabupaten Bogor,” tuturnya.
Sementara itu, seorang siswi kelas IX Heni mengaku iri dengan sekolah lain yang ruang belajarnya bagus. ”Sekolah lain bagus, tapi sekolah kami kursinya sudah tidak layak pakai. Jadi, kami tidak nyaman belajarnya,” tuturnya.
Dia berharap disdik segera memperhatikan sekolahnya agar adik-adik kelasnya kelak bisa belajar dangan sarana parasana yang layak. “Kalau sedang di kelas ada hujan disertai angin saya kadang takut ruang belajar yang saya tempati roboh,” keluhnya.
Pantauan Metropolitan, di SMPN 1 Ciseeng memang masih banyak kekurangan seperti fisik bangunan yang sudah rapuh, mebeler dan papan tulis sudah rusak, perlengkapan komputer dan laboratorium IPA tidak memadai. Selain itu, buku pelajaran di perpustakaan sekolah juga minim.
(khr/b/sal/py)