KEMANG – Berbeda dengan blewah dan melon yang mudah dijumpai kapan saja, lain halnya dengan timun suri yang bakal muncul jelang Ramadan. Buah yang memiliki aroma khas wangi itu mulai banyak dijumpai di sepanjang Jalan Kemang–Parung, tepatnya depan SPBU Kemang. Tak hanya di pasar tradisional, tapi juga di sepanjang Jalan Kemang-Parung.
Seorang pedagang buah timun suri, Dani (35), mengaku mulai mendapat pasokan timun suri. Buah tropis itu didatangkan dari Indramayu dan petani di Kemang, Parung dan Ciseeng. ”Sejak hari ini (kemarin, red) saya terima kiriman dua ton. Rencananya dua hari sekali bakal dapat kiriman dengan jumlah yang sama. Nanti saat masuk bulan puasa bisa dapat dua kali lipat atau empat ton,” ungkapnya.
Dani yang didampingi pedagang lainnya Jajang menuturkan, kualitas timun suri pada kiriman pertama masih kurang bagus apabila dibandingkan kiriman perdana jelang Ramadan 2016. Selain ukurannya lebih kecil, buahnya juga belum terlalu masak.
”Biasanya pada kiriman berikutnya, kualitasnya semakin bagus. Tak hanya besar, aroma wanginya juga lebih menyengat. Hanya saja saya tidak tahu saat ini, karena cuaca juga berpengaruh terhadap buah. Semoga saja bagus,” tuturnya.
Jajang menambahkan, harga timun suri saat ini masih dalam kisaran Rp5.000-Rp6.000 per kilogram. Namun seiring semakin bagusnya kualitas timun suri, harganya bakal naik. Meski begitu, Deni memastikan harga timun suri tak sampai melampaui Rp7.000.
”Sekarang murah, sebentar lagi bakal naik sesuai kualitas. Selain banyak yang mencari, harganya juga akan semakin mahal. Timun suri yang dijual juga semakin banyak,” tuturnya. Menurut dia, timun suri yang dijual ada dua jenis, yakni yang kulitnya berwarna agak putih serta kuning emas. Dari dua jenis timun itu umumnya yang lebih laku adalah jenis kulit putih dengan aroma lebih wangi.
(khr/b/sal/py)