PARUNG – Banyaknya terminal bayangan di sekitar Pasar Parung, Kecamatan Parung, membuat kemacetan di kawasan tersebut kian menjadi. Apalagi, ditambah tidak adanya polisi dan petugas Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) yang ikut mengatur jalan serta tidak adanya rambu lalu lintas.
“Keberadaan angkot dan bus yang ngetem di simpang Pasar Parung kini semakin menjamur. Ditambah minimnya petugas pengatur lalu lintas seperti polisi atau DLLAJ di lapangan,” ujar warga Desa Parung, Juli, kemarin.
Pria yang juga pegawai bank swasta di Depok juga berharap pembangunan Terminal Parung bisa dimanfaatkan secara maksimal.
”Saya berharap angkot dan bus yang ngetem di sembarang tempat bisa masuk ke terminal, sehingga tidak ada lagi kemacetan di sekitar pasar,” pungkasnya.
(khr/b/sal/py)