Minggu (2/7), Dompet Dhuafa genap berusia 24 tahun. Perjalanan panjang itu berawal dari kesadaran penggawa dapur redaksi sebuah surat kabar harian nasional untuk mengeluarkan kewajiban berzakat, hingga terlahirnya Dompet Dhuafa (DD) pada medio 1993. Dari situlah, lembaga peraih Ramon Magsaysay Award 2016 itu terus berproses menjadi pengelola Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (Ziswaf).
(ZISWAF) yang profesional, transparan, serta tentu mengedepankan amanah dari para donatur dalam memberdayakan sesama. Berkomitmen menyasar pertumbuhan penghimpunan Ziswaf, di tahun 2017, DD menghadirkan tema Membentang Kebaikan. Tren positif kenaikan donatur yang menyalurkan Ziswafnya melalui DD, menjadi pemicu semangat lembaga tersebut, dalam melayani dhuafa. Sehingga dari tahun ke tahun, bentangan kebaikan dan pemberdayaan DD untuk penerima manfaat semakin meluas. ”Setahun terakhir, lebih dari 1,8 juta jiwa, tercatat sebagai penerima manfaat dari berkah Ziswaf para donatur. Jumlah penerima manfaat tersebut tersebar luas di lima lini konsentrasi program Dompet Dhuafa, yaitu kesehatan, pendidikan, ekonomi, dakwah dan kebencanaan. Tentunya program-program tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dan 40 negara di dunia,” ujar Bani Kiswanto Public Relation Corporate Comunication DD kepada Metropolitan Minggu (2/7).
Bani juga mengungkapkan, bahwa bantuan dan Ziswaf yang telah disalurkan DD, bila dijumlahkan dari tahun berdirinya Dompet Dhuafa, penerima manfaatnya berjumlah 14.969.836 jiwa. Namun capaian tersebut, tampaknya tidak lantas membuat lembaga tersebut puas, karena masih banyaknya kantong-kantong kemiskinan dalam berbagai wujud, yang membutuhkan semangat dan gerakan kebaikan bersama. ”Di 24 tahun ini, Dompet Dhuafa mengajak semua bersinergi melanjutkan program-program pemberdayaan yang ada. Menghadirkan kekuatan ziswaf untuk mengubah kehidupan banyak mustahik.” tandasnya.
(sir/a/sal)