Wilayah Kecamatan Ciseeng memiliki potensi di sektor perikanan. Sebagai kawasan Minapolitan, di wilayah itu terdapat sentra benih ikan hias dan air tawar paling tinggi. Banyaknya kolam ikan yang terdapat di halaman rumah warga sebagai bukti keseriusan warga dalam menjalankan usahanya di bidang perikanan
NAMUN dalam menjalankan usaha tersebut tak luput dari berbagai kendala mulai dari kurangnya sarana dan dukungan permodalan. Seperti yang dialami Encep Syaeful Bahri salah satu peternak ikan hias di Kampung Cimeong RT 004/002 Desa Cibetengmuara Kecamatan Ciseeng,
Encep mengaku sudah lama menjalankan usaha di bidang budaya ikan hias dan konsumsi, namun karena keterbatasan modal, selama ini ia sulit untuk mengembangkan usahanya karena terbentur masalah permodalan.
“Jenis ikan hias yang dikembangkan saat ini yakni ikan khohuqu dari mulai pembenihan hingga masa panen,”ungkapnya.
Menurutnya hasil panen tersebut tidak dipasarkan tetapi hanya menunggu pengepul di wilayah Desa Cibetengmuara dan sekitarnya dengan harga Rp200 rupiah perekor. “ Ikan hias yang saya ternak hanya satu jenis saja karena kurangnya modal,” tuturnya.
Meski ditengah keterbatasan namun hingga saat ini dirinya masih tetap semangat untuk terus menjalankan usahanya tersebut.“Kalau dikatakan untung ya lumayan lah untuk tambahan kebutuhan rumah tangga,” terangnya.
Dirinya berharap kepada pihak terkait agar membantu dan lebih memperhatikan lagi para peternak ikan hias yang berada di Desa Cibetengmuara.”Tolong dong pemda perhatikan kami,” pungkansya.
(khr/b/sal)