PARUNGPANJANG - Muspika Kecamatan Parungpanjang terus melakukan upaya untuk menyikapi keluhan warga terkait persoalan jalan yang dilintasi oleh truk tronton. Dalam rapat mendadak, muspika memanggil asosiasi pengusaha tambang di Cigudeg dan Rumpin.
Sekertaris Kecamatan Parungpajang, Icang Aliyudin mengatakan, rapat mendadak ini untuk menyikapi terkait isu – isu yang berkembang kalau warga akan menggelar aksi demo, setelah terjadinya mengalihan jalur truk tronton ke Parungpanjang, karena perbaikan Jembatan Leuwiranji di Rumpin.
“Rapat ini digelar mendadak, setelah mendengar informasi kalau warga bakal demo pada tanggal 06 Desember 2017 mendatang. Jadi Wakapolsek menelepon ingin ada rapat bersama pihak pengusaha tambang. Waktunya pun dadakan, apa sore atau malam. Lalu kata Pak Waka (Wakapolsek -red) kita adakan hari Jumat sore. Dan alhamdullah meski lewat telepon, kita mengundang pengusaha tambang,” kata Icang kepada Metropolitan, kemarin.
Ia menegaskan, dari hasil rapat dadakan ini, pada intinya untuk mempertegas keinginan masyarakat Parungpanjang. Pertama adanya penyiraman tiga kali sehari, kemudian perbaikan jalan, jam operasional, pembatasan tonase dan ada hal baru dari hasil rapat tersebut, yaitu karpet ban belakang mobil yang terlalu melebar. ”Poin-poin itu tupoksi dari dinas perhubungan dan polisi,” imbuhnya.
Selain itu, pada kesempatan itu Muspika berjanji akan menertibkan mobil truk tronton yang parkir sembarangan. Selain itu juga berekan dari truk tronton juga akan ditertibkan, karena membuat kemacetan, bila perlu ada sanksi tegas.
”Hal ini nanti akan diantisipasi oleh Dinas Perhubungan dan kepolisian untuk penegurannya dan sifatnya sesuai kebutuhan saja. Karena keinginannya sudah kami sampaikan, mohon masyarakat untuk bersabar,” tuturnya.
(sir/b/sal)