METROPOLITAN - Tim futsal Alumni Angkatan V SD Bina Ilmu Parung berhasil memenangi pertandingan silaturahmi melawan tim futsal Dewan Guru SD Bina Ilmu dengan skor meyakinkan 21 - 17. Pertandingan berlangsung Jumat (1/12) di GOR Futsal Wijaya Jalan Raya Gunungsindur.
Pantauan Metropolitan, sebelum pertandingan dimulai pukul 14.15 WIB, seluruh pemain mengheningkan cipta atas wafatnya Ketua Yayasan Pembinaan Umat (YPU) Bina Ilmu, Drs Acep Jarkasih, Rabu, (29/11) dan Alumnus Angkatan V Muhammad Shiraj Suliarsdji yang telah berpulang ke Rahmatullah pada Sabtu, (18/11).
Saat wasit meniup pluit tanda kickoff, tim futsal guru yang dimotori Ayip Ruhbi, Aboy Montoya, Anwar Chariri, Djamaludin, dan Njay Parlin di bawah mistar, langsung menggedor pertahanan Alumni. Selang beberapa menit tiga gol tercipta melalui kaki Ayip Ruhbi. Tak ingin dipermalukan, Alif Rifki Pratama dan kawan-kawan langsung bangkit. Melalui teknik teka teki silang yang menjadi andalannya langsung membalikkan keadaan. Tujuh gol tercipta melalui kaki M Rafli, Alif Rifki, Alif Alfiansyah, dan M Raafi Sidiq. Sampai babak pertama berakhir papan skor berubah 11 - 6 untuk keunggulan tim futsal alumni.
Babak kedua, tim guru menurunkan amunisi baru, Abdul Malik, Abdul Karim dan Ariska Prima, mengubah strategi permainan. Taktik satu dua sentuhan yang diperagakan para pemain sangat efektif. Para penonton yang sebagian besar adalah Dewan Guru dan Alumni Angkatan V sangat terhibur dengan aksi para aktor lapangan berlapis rumput sintetis tersebut. Saling serang dan berbalas gol tak terhindarkan. Alumni juga menurunkan tenaga baru seperti Daffa Restu Radiatma, Kanavaro Althoof, Fuadul Hilmi dan di bawah mistar berdiri kokoh Ahmad Fauzul Azhiim. Sampai pluit tanda berakhirnya pertandingan papan skor berubah 21-17 untuk keunggulan Alumni.
Manager Tim Dewan Guru, Saprudin ”Bom Bom” Kamil, sangat bangga dengan hasil yang diraih anak asuhnya. Seharusnya tim yang dibesutan bisa unggul. ’’Para pemain banyak yang menyia-nyiakan peluang,’’ jelasnya kepada Metropolitan. Lebih lanjut Ia mengatakan ada sekitar tujuh peluang emas yang seharusnya berbuah gol. Selain itu, faktor absennya Asyeh Allawie dan Verdiansyah membuat timnya harus pulang dengan membawa kekalahan. ”Dua pemain andalan guru tak hadir, Aseh dan Ian, dua kakak beradik yang memiliki daya juang tinggi dan determinasi licin seperti belut,’’ tandasnya.
(yos/a/sal)