Upaya itu dilakukan sebagai cara untuk memberdayakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) serta menarik para wisata. Selain itu, taman astor juga akan digunakan sarana pendidikan ruang terbuka alam.
Kepala Desa Babakan Suwardi mengatakan, wacana tersebut, merupakan program yang telah digulirkan Pemerintah Kabupaten Bogor, dalam menggali pontensi desa yang mandiri.
“Ini adalah salah satu langkah desa untuk meningkatkan PAD, dalam mengembangkan pariwisata, namun ini masih wacana,” kata Suwardi kades Babakan.
Suwardi mengungkapkan, kalau saat ini lahan tersebut merupakan lahan lindung, sehingga kalau jadi objek wisata akan bisa mendorong pendapatan warga sekitar. "Kita akan membuat sarana bermain untuk anak - anak TK, dan pramuka,”janjinya.
Menurutnya outbond salah satu untuk pendidikan anak dengan latihan mendaki di alam terbuka. Disamping itu, banyak lagi hal yang menarik nantinya seperti, rumah budaya, rumah adat dan rumah pohonan.
“Jadi nantinya taman ini jadi tempat pusat pemasaran UMKM dari masyarakat, desa lain yang memiliki pengrajin anyam-anyaman, seperti bakul dan pengki kita pasarkan di sini. Begitu juga Desa Tenjo memiliki kuliner dodol juga kita pasarkan di sini,” terangnya.
"Bahkan untuk Perhutani itu sendiri bisa memasarkan pembenihan, bibit pohon dan bisa dijadikan objek di Taman Astor,” kata dia.
Ia menjelaskan, aspirasi ini merupakan dari pemerintah untuk desa dalam menggali potensi yang ada. Dengan adanya inovasi yang ada, mudah-mudahan bisa terwujud, karena ini salah satu pilihan pemerintah daerah.
"Saya berharap Perhutani bersedia untuk bekerja sama untuk menggali PAD yang ada. Karna ini bukan hanya kepentingan desa bahkan ada manfaatnya terhadap masyarakat dan meningkatkan PAD pemda, bahkan bisa untuk Perhutani,” tuturnya.
Sementara itu Camat Tenjo Asnan mengapresiasi langkah Pemdes Babak dalam mengembangkan pariwisata tersebut. Menurutnya, hal itu sesuai dengan arahan dari kementerian dan sudah diatur dalam UU BUMdes. "Nanti BUMdes yang menjalankan usah - usaha milik desa,” bebernya.
(sir/b/sal)