METROPOLITAN – Sejumlah warga di RT 15/04, Desa Bojongindah, Kecamatan Parung, mempertanyakan dana kompensasi dari PT Sayaga Gunung Kapur yang masuk dalam Pendapatan Asli Desa (PADes). Diduga, selama ini dana tersebut tak jelas penggunaannya.
Ketua Pemuda Desa Bojongindah, Ismail Ucok, mengaku tidak mengharapkan kompensasi yang telah dijanjikan. Namun hingga saat ini janji tersebut tak kunjung direalisasikan. Sehingga warga mempertanyakan masalah itu kepadanya. “Wajar kalau warga mempertanyakannya,” terangnya kepada Metropolitan, kemarin.
Ucok mengatakan, pada rapat sebelumnya dibahas terkait Desa Bojongindah mendapat uang kompensasi dua setengah persen per bulan dari PT Sayaga Gunung Kapur. “Ya, tapi nggak ada kejelasannya sampai sekarang,” keluhnya.
Ucok berharap pemerintah desa (pemdes) transparan agar warga tahu ke mana uang kompensasi tersebut. “Saya hanya minta transparan saja,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Bojongindah, Samino, membenarkan uang kompensasi tersebut. Desa mendapat dua setengah persen per bulan. Itu pun dari penjualan tiket masuk wisatawan. “Uang kompensasi itu akan kami gunakan akhir tahun untuk kegiatan sosial dan kegiatan warga Desa Bojongindah,” pungkasnya.
(khr/b/sal/py)