PARUNG - Kenaikan harga beras meroket diberbagai wilayah. Ironisnya kenaikan beras tersebut tidak dibarengi dengan kualitas yang bagus akan tetapi sebaliknya.
Seperti diungkapkan Herman, salah satu pedagang beras di Pasar Parung, Kecamatan Parung. Ia mengeluhkan kenaikan harga beras malah membuat kualitas beras menurun.
“Mending kalau harga berasnya naik kualitasnya bagus. Ini naik tapi kualitas beras buruk banyak kutunya,” bebernya kepada Metropolitan, kemarin.
Ia menyampaikan, kenaikan beras cukup relatif tinggi, tiap hari hampir mengalami kenaikan. Dia pun menambahkan, kenaikan harga beras itu perkarung Rp 10 ribu bahkan sampai Rp 15 ribu.
“Untuk perliter itu naik sekitar seribu bahkan dua ribu. Hal ini juga berdampak pada pembelian konsumen yang tadinya beli sekarung jadi setengah karung. Yang tadinya beli sepuluh liter jadi lima liter. Saat ini harga beras perkarung paling mahal Rp 630 ribu. Bahakan ada yang Rp 650 ribu,” tuturnya.
Kenaikan bahan pokok yang dibarengi dengan buruknya kualitas dikeluhkan warga. Seperti Aminah warga Parung yang sedang berbelanja. “ Aduh serba mahal uang seratus ribu gak cukup kemana-mana meskipun begitu dicukup-cukupin untuk membeli bahan pokok,” cetusnya.
Dia berharap kondisi saat ini harus lah segera direspon pemerintah. “Kasihan lah warga kurang mampu kalau apa apa serba naik,”pungkasnya.
(khr/b/sal)