Senin, 22 Desember 2025

Puluhan Tahanan Lapas Gunungsindur Diajari Bekam

- Jumat, 2 Februari 2018 | 08:43 WIB

-
GUNUNGSINDUR - Bina Santri Lapas (BSL) Dompet Dhuafa menyelenggarakan kegiatan pelatihan pengobatan Thibbun Nabawi dan Bekam untuk para santri binaan Lapas Kelas III Gunungsindur. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Khusnul Khotimah Lapas Gunungsindur, kemarin.

Pelatihan tersebut melibatkan seorang praktisi ahli Tibbun Nabawi yaitu Ustaz Hamzah Drajat yang merupakan tim dari Rumah Sehat Almadinah Indonesia. Kegiatan Pelatihan Thibbun Nabawi dan Bekam merupakan wujud sinergitas antara Dompet Dhuafa melalui program BSL dan Lapas Kelas III Gunungsindur.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 50 warga binaan laki-laki yang sudah terseleksi serta memiliki ilmu dasar. Dalam pelatihan ini juga dilakukan serah terima bantuan wakaf enam set alat bekam, yang diserahkan langsung kepada jajaran pengurus Masjid Khusnul Khotimah dan Kasibinadik Lapas Kelas III Gunungsindur.

Pada pelatihan tersebut, Ustaz Hamzah mengatakan tentang Thibbun Nabawi dan teknik bekam. Setelah pemaparan, peserta pelatihan diberi kesempatan untuk merasakan dibekam. Ada beberapa peserta juga yang diajari tata cara melakukan bekam yang benar secara syar'i.

Koordinator program BSL Dompet Dhuafa Ahmad Fitroh mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya pembekalan dan peningkatan keterampilan serta keahlian santri binaan. Pelatihan ini adalah kegiatan tambahan selain kegiatan pembinaan spiritual bagi para binaan reguler yang dilakukan BSL Dompet Dhuafa secara rutin di lapas.

“Semoga pelatihan ini bermanfaat bagi santri binaan dan dapat mereka manfaatkan untuk membantu orang lain setelah keluar dari lapas,''ujarnya

Salah satu peserta pelatihan, Uja merasa sangat senang diadakan acara seperti ini, karena dapat menambah khazanah keilmuan bagi warga binaan. ''Alhamdulillah, sangat bermanfaat pelatihan seperti ini karena warga binaan perlu mendapat ilmu-ilmu baru,'' tuturnya.

Ia menambahkan ilmu ini bisa ia dipraktikan bila warga lapas ada yang sakit. “Syukur-syukur kalau setelah selesai masa hukuman, ilmunya bisa dimanfaatkan untuk mengobati orang sekitar atau keluarga,'' ucap lelaki itu yang juga merupakan salah satu santri BSL Dompet Dhuafa itu.

(khr/b/sal)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X