Ada pemandangan menarik saat kegiatan tersebut diwarnai isak tangis oleh seluruh anak-anak balita karena ketakutan dengan jarum suntik. Apa lagi melihat salah satu balita yang disuntik menangis sehingga bagi balita yang lain yang akan disuntik juga ikut menangis. Namun berkat kesigapan para petugas anak tersebut mau disuntik dengan sedikit bujuk rayu.
Salah seorang warga Meilany (34) yang datang mengantar anaknya yang berumur 5 tahun mengatakan, mumpung ada program pemberian vaksin mencegah penyakit difteri. "Anak saya nangis juga biarin yang penting bisa mendapatkan suntikan tersebut, sebab kapan lagi toh sakitnya hanya sebentar tapi manfaatnya sangat besar buat anak saya," ujarnya sambari mengusap pundak anaknya yang selesai disuntik.
Program pemberian vaksin anti difteri memang sudah ditunggu-tunggu masyarakat banyak khususnya warga Desa Citayam, sebab kalau lihat tayangan di televisi memang sangat mengerikan dampaknya.
Salah seorang petugas kesehatan dari UPT Puskesmas Tajurhalang Bidan Umi Kalsum pada saat memberikan suntikan vaksin anti difteri berharap, agar para ibu jangan segan-segan datang ke posyandu untuk mengantarkan anaknya untuk mendapatkan vaksin anti difteri," Sebab lebih baik mencegah dari pada mengobati, kami akan menunggu bagi yang belum datang agar jumlah sasaran terpenuhi jangan sampai ada yang terlewat sebab akan ada lagi nanti dibulan maret tahap kedua dan untuk tahap pertama agar semua sasaran terpenuhi," jelasnya.
Dari jumlah anak yang menerima suntikan vaksin anti difteri di Posyandu Ragamukti RW 01 tercatat sekitar 367 orang. Ssarannya dari umur balita hingga 19 tahun, namun dari yang tampak terlihat baru para balita yang mendatangi posyandu tersebut.
(dyn/b/sal)
