TAJURHALANG - Pasca sidak Satpol PP Kabupaten Bogor ke lokasi galian tanah merah di Pulo Geramang RT 02/10 Kampung Jampang, Desa Kalisuren, Kecamatan Tajurhalang, kini galian tersebut kembali beroperasi. Padahal saat sidak petugas Satpol PP meminta galian tersebut berhenti beroperasi.
Menanggapi hal tersebut Kabid Perundang-undangan Satpol PP Kabupaten Bogor Agus Ridho berjanji akan menindak tegas pengelola galian yang telah dengan sengaja melanggar peraturan daerah yang berlaku. “Kami akan segera lakukan pengecekan lagi,” janjinya kepada Metropolitan, kemarin.
Agus juga berjanji akan bertindak tegas dengan membawa pelanggaran yang dilakukan pengelola galian ini melalui laporan telah melakukan tindak pidana ringan (tipiring) dengan sanksi tiga bulan kurungan atau denda 50 juta rupiah. Selain itu pihak pengelola galian ilegal juga bisa dijerat hukum yang lebih berat menggunakan Undang – Undang Lingkungan Hidup dengan pidana maksimal enam sampai dengan 15 tahun. "Kami akan tindak tegas siapapun yang melanggar peraturan daerah dengan hukum yang berlaku,”janjinya.
Pantauan Metropolitan, ternyata aktivitas galian tetap berjalan dan seolah tidak terpengaruh dengan ancaman lembaga penegak perda tersebut. "Masih bang, galian tetap jalan. Cuma aktivitasnya sekarang kebanyakan malam hari. Harusnya pemkab memantau dengan serius aktivitas para penggali. Kalau sekadar sidak, itu tidak cukup. Seharusnya yang ditindak tegas adalah pelaku usahanya,” ujar seorang warga yang namanya enggan dikorankan.
Sementara Andut warga setempat mengatakan adanya galian tersebut sudah membuat resah dan tidak nyaman bagi warga, karena aktivitas tersebut membuat jalan menjadi licin saat hujan dan di saat panas berdebu. “Kemarin aja pengendara warga dari Tugu Macan Citayem Bojonggede jatuh beruntun di malam hari sampai lima motor di Jalan Bojonggede – Kemang karena licin. Korban tersebut mampir di warung saya setelah jatoh. Kasian banget bang bahkan ada yang membawa anak kecil,” pungkasnya.
(khr/b/sal)
