Senin, 22 Desember 2025

Lubang di Jalan Raya Parung – Kemang Dibiarkan

- Kamis, 22 Februari 2018 | 11:50 WIB

-

PARUNG - Kerusakan parah jalan lintas antara provinsi tepatnya di ruas jalan Raya Parung - Kemang, hingga hari ini belum diperbaiki. Padahal, puluhan lubang besar dan dalam dengan lebar diameter 30 sampai 50 centimeter, menganga siap memangsa korban, terutama pengendara roda dua. Menurut informasi warga sekitar, akibat kerusakan parah di jalan tersebut, sudah seringkali terjadi kecelakaan lalu lintas.

“Apalagi saat ini seringkali hujan, lubang besar tertutup air dan tidak terlihat pengendara motor. Malam kemarin, ada satu keluarga naik motor terguling jatuh karena motor yang mereka tumpangi terperosok ke lubang," ujar warga Desa Kemang Kecamatan Kemang Aang (54) kepada Metropolitan, kemarin.

Pantauan Metropolitan kerusakan parah Jalan Raya Parung-Kemang tersebar di beberapa titik. Diantaranya di wilayah Kecamatan Kemang ada di sekitar simpang Salabenda, depan SPBU Bilabong, depan Ekspres Motor dan lainnya.

Sementara di wilayah Kecamatan Parung titik kerusakan jalan ada di simpang Jampang, di sekitar Jabon Mekar dan Simpang Arco Lebakwangi. Kondisi kerusakan jalan ini diperparah dengan seringnya terjadi banjir saat hujan deras turun di wilayah ini. "Genangan air hujan mengalir dan menutup badan jalan. Hal ini terjadi karena rusaknya saluran air di sepanjang jalan raya ini," ujar Dedi (47) warga Desa Jabon Mekar

Kerusakan parah Jalan Raya Parung-Kemang yang merupakan akses utama penghubung Bogor Provinsi Jawa Barat dengan wilayah Tanggerang Provinsi Banten dan beberapa wilayah DKI Jakarta ini, sejatinya sudah banyak disuarakan masyarakat. Berbagai keluhan sudah disampaikan baik secara formal kepada instansi terkait maupun melalui media massa dan media sosial.

"Warga sudah banyak mengeluh soal kerusakan dan banjir di ruas jalan ini. Namun belum ada respon pemerintah atau dinas terkait." ungkap ujar tokoh masyarakat Kecamatan Kemang Asep Mulyadi.

Sementara pengamat pemerintahan dan kebijakan publik Kabupaten Bogor W. Endon Swandana mengaku aneh jika pemerintah melalaikan aspirasi dan keluhan masyarakat terkait sarana publik. "Jalur jalan utama seperti ini, seharusnya menjadi attensi pejabat. Karena ini jalur vital dan sangat dibutuhkan masyarakat. Pemerintah punya kewajiban merawatnya. Kalau bukan pemerintah siapa yang bertanggung-jawab pada sarana publik semacam ini?." pungkas dosen di salah satu perguruan tinggi di Jakarta, yang tinggal di Parung ini.

(khr/b/sal)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X