RANCABUNGUR - Sejumlah sopir angkutan umum (Angkot) Jurusan Pasar Anyar - Bantarkambing mengeluh, pasalnya di ruas jalan Semplak - Rancabungur banyak polisi tidur (tanggul) dengan jarak sangat dekat. Padahal ruas jalan tersebut adalah jalan protokol atau jalan kabupaten.
Pengendara Angkot Dede mengatakan, dirinya sangat keberatan banyaknya tanggul di jalan ini, apalagi tanggulnya selain besar juga sangat dekat jaraknya.
"Penanggulan jalan jika di depan sekolah sih saya maklum, tapi bila di sepanjang jalur Semplak - Rancabungur sih kami mewakili kawan supir angkot lainya merasa keberatan. Saya yakin yang membuat tanggul bukan dari warga tapi orang dinas terkait. Saya minta tanggul - tanggul tersebut di bongkar, kecuali yang di depan sekolah," ujarnya.
Keluhan yang sama dilontarkan oleh Sapri warga Desa Semplak Barat Kecamatan Kemang."Saya pernah nyaris jatuh akibat tanggul di dekat perumahan Green Land. Masa pasang tanggul berjejer sekaligus tiga, bila terus begini pengendara motor seperti saya akan celaka," imbuhnya.
Sementara ketika dikonfirmasi Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan Dan Jembatan Wilayah Parung Candra Trikarya tidak ada ditempat." Bapak lagi di pemda mas,” terang salah seorang staf. Pantauan Metropolitan memang sepanjang jalur tersebut banyak tanggul yang tidak semestinya di pasang, sehingga ini yang menjadikan penyebab keluhan dari pengguna jalan.
(dyn/b/sal)
