TAJURHALANG - Proyek Jalan Bojonggede-Kemang (Bomang) kini hanya menyisakan genangan air terutama di bagian tengah mirip kolam. Sementara, di kiri dan kanan betonisasi pun belum sepenuhnya rampung. Bahkan, warga harus melewati jalan yang masih berbentuk tanah merah.
Soal ini, Kepala UPT Jalan dan Jembatan Wilayah 1 Cibinong Agus Sukwanto mengatakan, proyek jalan yang dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp67,9 miliar itu bukan terbengkalai, tapi sudah selesai untuk tahap pertama.
“Kalau secara kontrak sudah 100 persen. Yang sudah itu jalur lambatnya saja dibeton di kanan-kirinya, kalau tengahnya itu lanjutan, tapi belum tahu gimana, karena ada yang masih belum dibebaskan tanahnya,” tutur Agus kepada wartawan, baru-baru ini.
Agus mengakui, masih ada bagian jalan berupa tanah merah sebab ada yang belum menemui kesepakatan soal harga untuk dibebaskan, yang nantinya jalur tersebut akan mengarah ke Tajurhalang.
“Ya pasti dibeton semuanya kalau sudah selesai pembebasan tanahnya. Nanti nyambung ke Jalan Tegar Beriman, langsung ke Kemang,” jelasnya.
Agus mengaku, tak mampu berbuat banyak, saat bagian tengah yang nantinya akan menjadi jalur cepat kini penuh dengan genangan air bak kolam.
Dia menambahkan, proyek yang dikerjakan sejak tahun 2016 itu seharusnya sudah selesai. Namun, Agus sendiri pun tak tahu kapan akan dilanjutkan pengerjaannya.
“Dilanjutkannya mungkin 2019, pokoknya menunggu pembebasan tanah dulu, untuk anggaran ke depan saya juga belum tahu, apakah dari pusat atau APBD. Pemkab lebih kepada monitoring kalau pengawasan kan ada konsultan juga,” urainya.
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Permadi mengatakan, pihaknya mengagendakan Raker dengan Pemerintah Pusat agar ada tindak lanjut.
Soal masih ada lahan yang belum dibebaskan, menurut Permadi itulah kendalanya jika warga menginginkan harga tinggi, disisi lain pemerintah memiliki tim appraisal.
(pj/sal)
