RUMPIN - Akibat jam operasional yang berlaku di Kecamatan Gunungsindur dari jam 20.00 WIB hingga 04.00 WIB, truk tronton pengangkut bahan tambang dari Rumpin menunggunya dengan ngetem di Jembatan Leuwiranji, yakni jembatan yang menghubungkan Kecamatan Rumpin dan Gunungsindur. Salah seorang warga Kampung Leuwiranji Desa Sukamulya Kecamatan Rumpin Amin mengungkapkan, kalau keberadaan truk-truk yang berhenti di jembatan sangat berbahaya. Dengan jumlah truk yang banyak membuat bobotnya bertambah berat sehingga jembatan rawan ambruk.
“Satu truk saja bobotnya itu 25 ton, bagaimana jalau jumlah yang ngetem di jembatan ada lebih dari satu truk, bisa ambruk tuh jembatan,” tuturnya kepada Metropolitan, kemarin.
Kasi Ekbang Kecamatan Rumpin Nurbaini mengatakan, kalau pihaknya sudah meminta kepada pihak kepolisian untuk melarang sopir truk tronton parkir di tengah jembatan. “Bisa-bisa kalau dibiarkan, ambrol seperti Jembatan Gerendong,” cetusnya.
Saat dikonfirmasi UPT Jembatan Asman Dillah mengatakan, dalam waktu secepatnya UPT akan buat spanduk atau peringatan agar truk-truk tersebut tidak ngetem di atas badan jembatan.
Pantauan Metropolitan sepanjang jembatan Leuwiranji terlihat dipenuhi truk tronton yang ngetem menunggu jam operasional di Kecamatan Gunungsindur yang dimulai pada jam 20.00 WIB.
(khr/b/sal)
