KEMANG - Maraknya isu hoax yang saat ini marak beredar di lingkungan masyarakat, tak terkecuali di perkotaan maupun pedesaan, menjadi perhatian khusus aparatur Pemerintahan Desa Semplak Barat, Kecamatan Kemang.
Kepala Desa Semplak Barat, ABD Rahman beserta staf pemerintahan desa, merasa peduli untuk menjaga kondusifitas wilayahnya dengan menyuarakan pernyataan sikap 'siap perangi isu hoax'. Bahkan kades membuat video berdurasi dua menit untuk disebar kepada warganya.
Kepada Metropolitan Kades menuturkan, pernyataan sikap yang anti hoax, sengaja diserukan langsung beserta aparatur Pemerintahan Desa Semplak Barat. Dirinya siap membantu TNI dan Polri untuk memerangi informasi hoax yang selama ini marak beredar yang berdampak menyesatkan dan merugikan masyarakat, bahkan berpotensi menimbulkan kericuhan atau konflik di tengah masyarakat.
"Jika setiap hari masyarakat disodori berbagai informasi yang mengada-ada ( hoax- red), maka dapat membentuk opini publik yang bertentangan dengan kenyataan sesungguhnya. Oleh sebab itu kita selalu mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama memerangi hoax," jelasnya.
Sementara itu Kapolsek Kemang, Kompol Ade Yusuf Hidayat mendukung penuh sikap tegas Kades Semplak Barat beserta staf dalam memerangi informasi hoax. Adanya rasa keprihatinan yang selama ini dilihat banyak sekali informasi-informasi yang menyesatkan.
"Sekarang, semua lapisan masyarakat kita sudah akrab dengan facebook, instagram, whatsApp dan macam-macam aplikasi lainnya yang dipakai untuk sharing berbagai informasi bohong dan tidak akurat. Jika hal ini terus dibiarkan maka akan membentuk opini publik yang keliru," terang Kapolsek.
Oleh sebab itu lanjutnya, sebagai Kapolsek dirinya mengajak semua lapisan masyarakat untuk berhenti menyebar berita bohong (hoax) mendukung Polri dan TNI untuk menindak para pelaku penyebar berita bohong dan tetap menjaga kewaspadaan dalam chating lewat medsos.
"Cek kebenarannya, terhadap Isu ancaman atau teror terhadap ulama atau kiai, isu SARA, issue kebangkitan PKI, tentunya kita harus bijak sebagai penggunaan jejaring sosial. Jadilah pengguna medsos yang cerdas, tidak mudah menelan mentah-mentah isu yang bermunculan di media sosial (Medsos)," pungkasnya.
(dyn/b/sal)