Bagi sebagian orang, sampah masih dianggap biang masalah. Tetapi bagi para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Desa Waru, Kecamatan Parung, limbah terbuang bisa ditukar menjadi uang usai diolah.
Laporan : Mardiyono
Berbekal keterampilan, para pemuda itupun mulai berinovasi. hanya saja, mengubah kebiasaan warga membuang sampah ternyata tak mudah. Mereka memancingnya dengan membentuk bank sampah. Fungsinya untuk menghimpun sampah dari masyarakat sebagai bahan baku kerajinan.
"Awalnya sempat ragu nanti laku gak produknya. Tetapi karena tujuannya juga untuk memperbaiki lingkungan, jadi kami optimistis," kata Ketua KarangTaruna Desa Waru, Hari Haryadi kepada Metropolitan, kemarin.
Masih kata Hari, hasil produk dari barang tidak terpakai, seperti, tempat sampah dari bekas kaleng cat plastik, tas dari bekas bungkus kopi, dan masih banyak lagi produk yang diciptakan. "Tinggal kita pikirkan cara pemasaranya saja. Alhamdulillah selama ini Pak Kades selalu mendukung kegiatan kami," tambahnya.
Sementara Kepala Desa Waru, Toing Aryanto mengatakan, belum lama terbentuk Karang Taruna Desa Waru langsung menunjukan perkembangan yang sangat baik, baik itu dari segi sosial dan pemanfaatan keahlian dari masyarakat dan anggota karang taruna.
"Saya hanya memfasilitasi saja, dan saya siap bantu pemasaran dengan mencari market yang pas, seperti tempat sampah akan kita promosikan ke setiap sekolah. Saya berharap inovasi jangan berhenti, kalau bisa setiap hari dapat model baru," tukasnya.
(dyn/b/sal)