Senin, 22 Desember 2025

Kemacetan di Parung Kian Krodit

- Senin, 21 Mei 2018 | 09:25 WIB

-

PARUNGKemacetan lalu lintas di jalan utama di Parung pada jam pulang kantor terus terjadi. Termasuk kemacetan pada Sabtu dan Minggu. Warga terpaksa membawa kendaraan pribadi, karena angkutan kota tidak nyaman.

Rendi, warga di Dewa Waru selalu terjebak macet di Jalan Parung hingga Jalan H Mawi, ketika pulang setelah bekerja di Bogor.

“Ditambah sekarang puasa, banyak penjual takjil dipinggir jalan, bukan hanya jam pulang kerja saja kemacetan di sini, siang hari juga sering macet, macet selama dua jam. Begini konsekuensinya kalau bawa kendaraan sendiri. Terpaksa, karena mau naik angkutan kota kurang nyaman,” katanya saat ditemui Metropolitan ketika terjebak kemacetan di Jalan Pasar Raya Parung, kemarin.

Reno (21), warga yang tinggal di perumahan Brenwir, Desa Pamegarsari, Kecamatan Parung, juga merasakan hal yang sama. Dia kuliah di Jakarta, setiap pulang dan sampai di Parung pukul 17.00 WIB, selalu terjebak macet di Jalan perempatan Parung - Gunungsindur.

"Saya siasati dengan pulang pukul 21.00 WIB, menghindari macet,” katanya.

Reno mengakui lebih baik pulang lebih malam ketimbang harus terjebak dalam kemacetan. “Macetnya itu bikin emosi, kadang saling serobot karena buru-buru pulang,” katanya.

Pakar transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, mengatakan kondisi tersebut adalah cermin dari buruknya layanan transportasi di Kabupaten Bogor.

"Masyarakat Parung memilih menggunakan kendaraan pribadi, seperti mobil dan sepeda motor, ketimbang angkutan umum," tukasnya.

(dyn/b/sal)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X