GUNUNGSINDUR - Murid SMA Negeri 1 Gunungsindur, Kabupaten Bogor, merasa iri dengan jalan yang ada di wilayah Bumi Serpong Damai (BSD) dan Tangerang. Pasalnya jalan menuju ke tempat sekolahnya membutuhkan perjuangan, karena berlubang dan becek saat hujan menambah potret buram pendidikan di Kabupaten Bogor.
Salah seorang siswa SMA Negeri I Gunungsindur Ayu mengungkapkan, kalau pihaknya sudah berkali-kali mengadu ke Pemkab Bogor soal jalan yang rusak menuju sekolahnya. Bahkan sempat beberapa kali melakukan aksi demo tapi sampai saat ini jalan menuju sekolahnya masih rusak. Tapi seolah melapor ke tembok, tak ada respons positif. Para siswa pun putus asa ke siapa harus mengadu.
"Kami adalah warga Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor. Yang juga murid, merasa sedih. Bila hujan sepatu kami ditenteng biar tidak kotor. Kadang baju seragam kami kecipratan kotoran jalan," ujar siswa kelas XI itu kepada Metropolitan, kemarin.
Lanjut Ayu, rumahnya berada di perbatasan antara Tangerang Selatan dan Bogor. Meski rumahnya hanya berjarak 25 menit dari kawasan super elit Bumi Serpong Damai, merasa iri dengan kualitas jalan yang ada di sana.
"Setiap berangkat atau pulang selokah, kami harus bersabar melewati jalanan berlubang dan berlumpur sepanjang 2 kilometer lebih. Belum sampai sekolah kadang pakaian kami terkena cipratan lumpur saat berpapasan dengan kendaraan yang mewati Jalan Raya Atma Asmawi Desa Gunungsindur, Kecamatan Gunungsindur, yang biasa kami lewati kerap ditutup oleh genangan air sehingga sangat berbahaya jika dilewati saat musim hujan," papar gadis berlesung pipi itu.
Dia berharap, pajak yang rutin dibayarkan warga bisa dirasakan manfaatnya, salah satunya dengan perbaikan jalan.
"Orang tua kami warga negara yang taat membayar pajak. Apakah warga yang taat membayar pajak dibiarkan tersiksa seperti ini karena pemerintah tidak punya uang untuk perbaikan jalan utama? Kami tidak tahu harus kemana lagi mengadu? Atau menunggu para yang mulia wakil rakyat Bogor terbangun dari tidurnya?" tukasnya.
(dyn/b/sal)