RANCABUNGUR – Sejumlah jalan arteri seharusnya mendapat peneraangan cukup dengan fasilitas lampu penerangan jalan umum (PJU). Namun sayang semua itut nampaknya masih jauh dari harapan. Hal tersebut membuat disejumlah jalan artri di Rancabungur menjadi Rawan begal.
Selain masih banyak jalan Kabupaten yang minim PJU, banyak juga lampu PJU yang terpasang tapi tidak berfungsi alias tak menyala karena tak terawat. Seperti yang ada dijalan penghubung desa rancabungur dan Desa Mekarsari, Kecamatan Rancabungur dan arah Desa Pabuarab Kecamatan Kemang. “Sudah lama lampu-lampu jalan itu mati. Sepertinya dibiarkan menjadi bahan hiasan di sepanjang jalan,” ujarr Beni (41) warga Desa Mekar Sari Kecamatan Rancabungur kepada Metropolitan.
Pantauan Metropolitan, disepanjang jalan kelas kabupaten yang dikenal warga dengan sebutan Jalan Batu Belah tersebut, masih sangat jarang rumah penduduk. Yang ada hanya gubuk-gubuk pangkalan pasir yang ramai ketika siang sampai sore, namun ketika malam hari, jalan tersebut sangat sepi ditambah banyak pepohonan.
Hal inipun disinyalir telah menjadi faktor pemicu tindakan kejahatan di lokasi tersebut. Seperti dituturkan warga sekitar, Usman Nawawi (56). “Disini dulu pernah ada kejadian pembunuhan, pembegalan dan pembuangan mayat. Apalagi di sebrang jalan ini ada Kali Cisadane. Sekarangpun masih sering terjadi perampasan motor,” paparnya.
Usman menambahkan, aksi kejahatan juga pernah dialami seorang anak temannya saat pulang berbelanja sayuran dari Pasar TU Kemang. “Saat itu sekitar jam dua malam hari, korban dipepet oleh mobil. Lalu beberapa orang pelaku keluar dari dalam mobil dan langsung merampas motornya. Beruntung korban tidak dianiaya para pelaku dan hanya motornya saja yang rampas,” pungkasnya. (dyn/b/mam)
