Senin, 22 Desember 2025

Ratusan Orang Setiap Hari Terkena Ispa

- Kamis, 26 Juli 2018 | 12:01 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

METROPOLITAN – Dampak buruk dari adanya eksploitasi alam berupa eksplorasi tambang andesit bukan hanya terjadi di area pertambangan, seperti Kecamatan Rumpin dan Cigudeg. Tapi juga terjadi di wilayah yang menjadi jalur transportasi angkutan tambang diantaranya Kecamatan Gunungsindur dan Parungpanjang. Informasi yang dihimpun Metropolitan, menunjukan bahwa warga masyarakat yang berobat ke Puskesmas dengan keluhan ISPA di 3 (tiga) untuk Rumpin mencapai 3.767 orang untuk 2017 dan pada tahun 2018 berjumlah 2.900 orang. Sementara di Kecamatan Gunungsindur pada tahun 2017 ada 1.843 orang dan tahun 2018 ada 2.131 orang. Selanjutnya di Kecamatan Parungpanjang data menunjukan ada 1.347 orang pasien dan tahun 2018 ada 79 orang. Infrastruktur jalan dan kondisi lingkungan hidup menjadi rusak, ditambah dampak sebaran penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan truk tambang. "Kerusakan infrastruktur jalan menjadi hal klasik yang terus berulang tanpa ada solusinya. Begitupun masalah kesehatan warga masyarakat dan kecelakaan lalu lintas akibat truk tambang," ujar Tokoh Masyarakat Kecamatan Parungpanjang, TB Ule Sulaeman kepada Metropolitan. Sebelumnya, Camat Parungpanjang Edi Mulyadi, aspirasi dan laporan serta keluhan warga soal dampak negatif angkutan tambang juga sering disampaikan kepadanya. Hal ini disampaikan Camat Parungpanjang Edi Mulyadi saat memberikan sambutan dalam sebuah giat reses anggota DPRD Kabupaten dari daerah pemilihan (Dapil) V di kantor kecamatan tersebut pada, Rabu (30/8) lalu. "Data yang saya terima dari Puskesmas, masyarakat Parungpanjang yang berobat perhari mencapai 300 sampai 350 orang. Hampir lebih 30 persen pasien mengeluhkan dan mengidap penyakit inspeksi saluran pernapasan akut (ISPA-red)," kata dia. Terkait intensitas dan mobilitas volume kendaraan truk tambang yang melintas di wilayah Parungpanjang, Camat mengungkapkan, data dari Dishub menunjukan bahwa setiap 24 jam, ada sekitar 3.100 unit kendaraan truk tambang yang berlalu lalang. "Padahal kekuatan jalan hanya 18 ton, sedangkan kendaraan yang melintasi jalan ini beratnya 40 ton lebih. Akhirnya jalan cepat rusak dan menambah volume debu." beber Edi Mulyadi dihadapan para wakil rakyat dari Dapil V dan komponen masyarakat Parungpanjang. (sir/c/mam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X