METROPOLITAN – Permasalahan jalan rusak telah melekat pada Kecamatan Rumpin. Apalagi kalau bukan soal lalu lalang truk pengangkut tambang yang setiap hari muatannya over kapasitas. Dari yang seharusnya hanya dilewati 8 hingga 10 ton, faktanya truk yang melintasi jalan utama Rumpin bermuatan 40 hingga 50 ton. Sekretaris Kecamatan Rumpin, Kurnia Indra, mengatakan, jalan yang rusak itu berstatus jalan kabupaten, karena kewenangannya berada di tangan petinggi di Tegar Beriman. Ia mengaku setiap tahun selalu memprioritaskan perbaikan jalan melalui musrenbang yang disampaikan desa lalu ke kecamatan hingga ke telinga pemangku kebijakan. ”Anggarannya kan terbatas. Tapi sebenarnya anggaran Kecamatan Rumpin tahun ini paling tinggi se-Kabupaten Bogor yakni Rp23 miliar,” ujarnya. Menurut dia, anggaran tersebut kemudian harus dibagi-bagi untuk pendidikan, kesehatan dan paling banyak untuk perbaikan infrastruktur. Salah satunya jalan. Tahun ini, sambung Indra, ada tiga ruas jalan yang dilakukan peningkatan. Yaitu Jalan Raya Janala–Cicangkal, 4 kilometer. Jalan Raya Cicangkal–Maloko, 4 kilometer dan Jalan Raya Tegal Gede–Cilokom, 1 kilometer. “Masih ada lima ruas jalan lagi yang rusak dan menunggu diperbaiki. Jalan Raya Janala–Lebakwangi, Janala–Cipinang, Cicangkal–Legok, Cicangkal–LAPAN dan Cicangkal–Gunung Sindur, rata-rata 2 kilometer,” katanya. Sementara itu, Staff Ekbang Kecamatan Rumpin, Nurul Ahyar, mengatakan, dari Rp23 miliar anggaran yang diberikan Pemkab Bogor, pihaknya menyisihkan Rp10 miliar hingga Rp15 miliar untuk perbaikan jalan. Jika dirata-rata 1 kilometer dibutuhkan dana hingga Rp1,5 miliar. “Kalau dari pihak kecamatan sudah berupaya semaksimal mungkin melalui musrenbang. Prioritas utama adalah jalan. Di sisi lain masih ada pembangunan yang menjadi PR Kecamatan Rumpin, dengan pagu anggaran Rp23 miliar harus dibagi-bagi,” paparnya. (sir/c/mam/py)