METROPOLITAN - Sopir taksi asal Desa Waru, Kecamatan Parung, nekat bunuh diri. Zulfadhli (35) ditemukan tewas tergantung di kamar kosannya, Jalan Mampang VII, RT 05/06, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (11/2) sekitar pukul 09:00 WIB.
Sampai akhirnya korban dibawa ke rumah duka di Kampung Waru, Desa Waru, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Di rumah duka, keluarga almarhum menutup rapat kasus tersebut. Seorang perwakilan keluarga mengatakan, pihak keluarga menolak diliput media. ”Mohon maaf, tapi kami dari pihak keluarga tidak ingin diliput. Kasihan ibu almarhum sudah tua. Nanti lihat pemberitaan anaknya takut kenapa-kenapa,” katanya. Sementara itu, sebelum tewas gantung diri (gandir) almarhum rupanya telah menulis surat wasiat. Isinya berupa pernyataan permohonan maaf. Almarhum juga menulis tentang pinjaman utang online yang diduga kuat menjadi alasan korban nekat mengakhiri hidup. ”Jadi, dia sempat hubungi istrinya. Kan biasanya Sabtu itu korban pulang ke rumahnya, tapi dia pesan sama istrinya kalau nggak pulang cari dia di sini di kosan saya,” ujar Ketua RT setempat yang juga pemilik kontrakan, Ngadimin (68), menirukan ucapan almarhum. (tib/ feb/py)