METROPOLITAN - PARUNGPANJANG –Mangkraknya dua bangunan rehab ruang kelas baru (RKB) SD Negeri Pingku 01 diKampung Karekhel 04/01 Desa Pingku Kecamatan Parungpanjang dibuka secara blak-blakan oleh Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Parungpanjang Icang Aliyudin. Menurutnya, selama lima tahun perbaikan bangunan tidak selesai karena terputusna pengajuan dari sekolah. Ia menuding pihak sekolah tidak proaktif dalam mengusulkan angaran rehab RKB. ”Seharusnya guru dan kepala sekolah itu proaktif mengusulkan apa saja yang jadi kebutuhan untuk kegiatan belajar mengajar,”kata Icang saat ditemui Metropolitan ketika di ruang kerjanya kantor Kecamatan Parungpanjang di Jalan Moh Toha Desa Parungpanjang, kemarin. Ia juga menyentil fungsi Dinas Pendidikan (Disdik) dan koordinatornya yang ada di Kecamatan Parungpanjang. Menurutnya, harus ada pengontrolan rutin terhadap sekolah yang ada di daerah pelosok. Sekaligus, mengevaluasi jika ada sarana dan prasarana yang bisa menghambat proses KBM. ”Ruang kelas, kantor guru, termasuk juga toilet ini adalahsarana dan prsarana yang penting. Jangan sampai proses KBM tergangu gara gara sarana itu tidak memadai,”cetusnya. Icang juga menyesalkan di tengah bangunan ruag kelas yang mangkrak, justr tidak ada yang memanfaatkan kegiatan rapat minggon di kecamatan untuk menyampaikan aspirasi. Begitu juga saat sbebrapa pihak terkait diundang dalam agenda Musyarawan Rencana Pembangunan (Musrenbang). “Kami itu sudah sering undang,tapi mereka jarang datang., ”sesalnya Padahal, kata Icang seetiap tahun itu ada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) untuk pendidikan.Untuk tahun ini saja, anggarannya diperkirakan mencapai angka Rp20 Miliar. “Kalau saja proaktif, maka usulan itu bisa diajukan di Musrembang sehingga kebutuhankebutuhan seperti, sarana pendidikan bisa terpenuhi, ”katanya. (sir/b/feb)