RUMPIN - Warga Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin, mengeluhkan rusaknya jembatan Leuwiranji. Jembatan ini akses utama warga menuju Kecamatan Gunungsindur. Selain itu, warga juga mengkhawatirkan kondisi jembatan bisa ambruk seketika, lantaran banyak truk tambang yang memarkir diatas jembatan dan kerusakan dibiarkan menambah parah.
Berdasarkan pantauan Metropolitan, besi dan baut unruk pengikat plat di jembatan selebar enam meter dan panjang 115 meter ini sudah tidak beraspal. Kondisi jembatan juga sudah mulai goyang ketika dilalui truk tambang atau mobil mini bus sehingga membuat resah warga dan pengendara.
Tokoh pemuda Desa Sukamulya Muzir Tamam, mengatakan penyebab rusaknya jembatan tersebut seringnya dilintasi truk tambang dan berhenti di atas jembatan. Menurut Muzir, jembatan itu sebagai penyambung Rumpin dengan Gunungsindur.
"Jembatan rusak itu akan ambles. Sebelum hal itu terjadi, lebih baik Pemkab Bogor segera merealisasikan perbaikannya. Meskipun sudah beberapa kali diperbaiki, harusnya dikoreksi dan penertiban truk tambang juga diberlakukan," katanya kepada Metropolitan, kemarin.
Sementara itu, Ketua Aliansi Gerakan Jalur Tambang (AGJT) Zunaedi Adiputra mengaku prihatin melihat kondisi jembatan yang saat ini. Padahal belum genap satu tahun kondisinya sudah rusak parah lagi. "Kerusakan pada jembatan itu, seperti bantalan besi dan baut-bautnya sudah rusak. Harus segera diperbaiki, kalau hal ini dibiarkan akan menimbulkan kecelakaan dan yang pastinya korbannya dari masyarakat,” katanya.
Terpisah, Sekretaris Desa Sukamulya Agus Santhony mengatakan perbaikan jembatan Leuwiranji padalah belum genap setahun. Melihat kondisi saat ini harus ada tindakan dari Pemkab Bogot. "Sebesar apapun dana yang dikeluarkan pemerintah tidak akan mengubah. Jembatan itu menjadi bagus karena mobil yang melintasnya itu memiliki tonase yang besar,” katanya. (sir/b/els)