METROPOLITAN - Jelang Ramadan, sebagian petani di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, mulai disibukkan dengan mengelola timun suri. Sejak sebulan lalu, para petani di Kecamatan Kemang sudah menanami lahan mereka dengan timun suri. Setiap bulan puasa, permintaan timun suri memang mengalami lonjakan. Untuk itu, para petani selalu memanfaatkannya dengan menanam timun suri. Harapannya agar mereka mendapat keuntungan. Petani pun menargetkan masa panen timun suri mulai 2 hingga 5 hari mendekati puasa. Petani timun suri, Tanto, mengaku sudah menanam timun suri sejak sebulan lalu. Ia berharap bisa menuai panen timun suri pertamanya beberapa hari jelang puasa. Meski begitu, beberapa petani timun suri lainnya masih dihantui dampak pandemi virus corona yang membatasi mobilisasi warga. ”Kita pasrah sama Tuhan, tapi yang namanya rezeki kan ada yang ngatur,” ujar pedagang lainnya, Agung. Meski begitu, petani timun suri berharap wabah ini segera selesai, sehingga bisa menghasilkan panen yang maksimal dengan kualitas timun suri yang cukup baik. Sementara itu, penjual timun suri di pinggir Jalan Raya Kemang, Marullah (45), mengatakan, harga timun suri tahun ini melonjak. ”Baru Ramadan kali ini saya jual timun suri Rp10.000 per kilogram, padahal sebelumnya paling mahal hanya Rp5.000 per kilogram,” ujarnya. Menurutnya, Ramadan kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Sebab, timun suri yang identik menjadi buah khas Ramadan menjadi sulit ditemukan. (khr/b/els/py)