Bagi pencinta kucing (cat lovers) tentunya sangat senang dengan keberadaan Rumah Kucing Parung (RKP) yang terletak di Jalan Pasir Naga, Kemang, Parung, Bogor. Sebab, pengunjung bisa langsung datang untuk melihat 250 ekor kucing-kucing yang lucu dan menggemaskan ini. Bahkan banyak yang datang untuk memberikan donasi dan mengadopsi. SEJAK pandemi Covid-19 melanda, RKP yang dimiliki Dita Agusta juga ada pembatasan berkunjung. “Sejak 14 September, RKP hanya buka empat hari dalam seminggu. Yakni Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu. Untuk Kunjungan tetap harus perjanjian,” ungkap Dita. Selanjutnya, ibu pengasuh kucing RKP yang akrab disapa Bunda Dita itu, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 juga berimbas pada shelter-nya. Menurutnya, Covid-19 ini adalah musibah sedunia, dan pastinya yang dominan mengandalkan dari para donasi. “Untuk menyiasati agar tetap bertahan, yang utama saya tetap selalu update keadaan rumah kucing supaya orang akan selalu ingat dan berharap mau berdonasi walaupun sedikit. Selain itu, mobil rumah kucing juga harus bisa lebih giat lagi mencari order untuk antar-jemput hewan (petransport) untuk menambah pemasukan rumah kucing,” jelas Dita. “Walaupun di tengah pandemi, saya bersama tim selalu tetap bersyukur akan rezeki yang ada. Dan selalu berusaha ikhlas mengurus rumah kucing apa pun kondisinya,” sambungnya. Meskipun di tengah pandemi ini, Dita juga mengaku selalu berbicara dengan kucing-kucing supaya mereka juga ikut mendoakan agar diberi kelancaran rezeki. Dita dan tim sangat bersyukur untuk makanan yang merupakan kebutuhan pokok selalu tersedia stok yang aman. “Saya juga tidak lupa tetap berbagi kepada yang sedang membutuhkan. Karena saya yakin kalau kita ikhlas berbagi, pasti balasannya akan berlipat ganda,” kata Dita yang selalu ramah dan menerima para pengunjung yang datang ke shelter-nya sesuai perjanjian. Kemudian Dita pun menceritakan kejadian yang belum lama ini RKP sempat mengalami kekeringan air karena sumur yang ada tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Akhirnya Dita mengadakan open donasi untuk mengebor sumur Jet-Pump. “Bismillah saja semoga ada rezekinya, karena air memang kebutuhan yang penting. Hasil donasi terkumpul sekitar Rp4,5 juta, padahal kebutuhan sekitar Rp20 juta. Alhamdulillah, ada saja bantuan yang datang untuk menutupi kekurangan biayanya. Intinya kami di sini harus selalu ikhlas dan bersyukur apa pun keadaannya,” imbuh Dita. (dp/els/run)