METROPOLITAN - Seorang lelaki berinisial AR, warga Desa Mekarsari, Kecamatan Rumpin, yang diduga mengalami gangguan jiwa, mengamuk dengan melempari setiap orang yang ditemuinya. Warga desa yang merasa ketakutan akhirnya menghubungi pihak desa, yang selanjutnya menyampaikan informasi tersebut kepada pihak Puskesmas Cicangkal dan petugas sosial masyarakat. Setelah melakukan pengejaran dan pengamanan pria Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tersebut, akhirnya petugas dari staf Desa Mekarsari dan PSM pendamping disabilitas membawa ODGJ itu ke Puskesmas Cicangkal. ”Awalnya kami menerima laporan dari warga dan kepala desa Mekarsari terkait adanya seorang pria mengalami sakit gangguan jiwa dan meresahkan warga karena sering ngamuk, serta melempari warga dengan batu,” ungkap PSM Pendamping Disabilitas Mental Mitra Kerja Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Nurbaini Firdaus, kepada Metropolitan, kemarin. Perempuan yang akrab disapa Bude itu mengatakan, selanjutnya pria ODGJ itu akan dirujuk untuk dievakuasi ke Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM) Bogor. Namun sesuai SOP yang ada, ODGJ itu harus menjalani rapid test di Puskesmas Cicangkal. ”Awalnya RSMM Bogor menolak karena bersama akan ada 25 orang ODGJ dari wilayah lain. Namun karena ini sifatnya urgent, sehingga pihak RSMM Bogor menerimanya,” ungkap Bude. Sementara itu, Kepala Tata Usaha Puskesmas Cicangkal Umar Mahdi menuturkan, hasil rapid test pria ODGJ tersebut adalah nonreaktif. Umar juga mengungkapkan, saat hendak dilakukan rapid test, ODGJ itu sempat mengamuk karena takut jarum suntik. ”Sesuai perintah dari dokter di Puskesmas Cicangkal ini, akhirnya ODGJ diberikan obat penenang,” pungkasnya. (sir/c/els/run)