METROPOLITAN - SMKN 1 Kemang menjadi salah satu sekolah yang mengikuti anjuran pemerintah terkait pelaksanaan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Selama proses belajar, siswa dan guru menerapkan protokol kesehatan (prokes) 100 persen. Kepala SMKN 1 Kemang Ujang Tohari mengaku bersyukur lantaran sekolahnya dipercaya melaksanakan PTM. “Untuk PTM, khusus siswa kelas X. Karena dari pendaftaran sampai sekarang, belum mengenal sekolah dan tidak tahu mana wali kelasnya. Untuk tiga hari ke depan akan kita laksanakan pembinaan karakter,” kata Ujang kepada Metropolitan. Ia bersyukur pemerintah sudah memberikan izin kepada SMKN 1 Kemang untuk melaksanakan PTM di masa pandemi. Ini sesuai surat Kabupaten Bogor yang ditindaklanjuti penugasan dari surat Disdik Bandung, dalam hal ini KCD Wilayah I. “Untuk jumlah murid, karena ini PTM terbatas, murid kami batasi hanya 25 persen,” ujarnya. Ujang menjelaskan ada yang menarik dan sesuai surat edaran kepala sekolah kepada orang tua untuk PTM hari pertama, yakni soal kerapian murid. Murid yang rambutnya panjang hari pertama PTM ini dicukur gratis. Karena di SMKN 1 Kemang ada jurusan Tata Kecantikan Kulit dan Rambut (TKKR), pemotongan rambut siswa pun tidak asal-asalan. “Yang memangkas rambut ahli dan guru TKKR, jadi jangan takut gagal. Harapannya dengan pemotongan rambut siswa pada hari ini akan terbentuk karakter siswa. Karakter siswa di sini harus rapi,” katanya. Sementara salah seorang siswa kelas X, Rahman, mengaku kangen dengan teman-temanya walau selama setahun ini baru beberapa orang saja yang dirinya kenal. Untuk pemotongan rambut, ia mengaku kaget. “Kirain masih pendek. Ternyata kata guru sudah panjang. Terpaksa tadi rambut saya dipotong dan benar tidak asal-asalan. Sekali lagi saya senang bisa sekolah lagi. Sudah bosan di rumah terus selama satu tahun,” pungkasnya. (khr/c/els/run)