Senin, 22 Desember 2025

Disebarkan Ulama Banten, Dibuktikan Adanya Masjid Gobang

- Selasa, 13 April 2021 | 12:01 WIB

Penyebaran Islam di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, diperkirakan sudah masuk pada abad ke-17 atau sekitar tahun 1870. Hal itu dibuktikan dengan adanya Masjid Al-Islah di Kampung Gobang, RT 02/01, Desa Gobang, yang berdiri sekitar tahun 1870. SEBELUM berkembangnya Islam, masyarakat Rumpin bagian selatan masih menga­nut kepercayaan dengan pe­mujaan terhadap kekuatan alam dan arwah leluhur. Hingga ajaran tersebut secara perlahan eksistensinya semakin tergeser. Akhirnya banyak warga yang mulai masuk Islam. “Islam masuk karena keda­tangan ulama asal Banten yang memperkenalkannya. Sebe­lumnya masyarakat di sini masih menganut kepercayaan tentang alam,” kata Ketua DKM Al-Islah, Kiai Asep Jamaludin. Ia menuturkan, kehadiran sang ulama Tubagus Martam sangat berperan penting dalam penyebaran Islam, khususnya di Kecamatan Rumpin. Dalam prosesnya, Martam berhasil menguasai wilayah. “Tubagus Martam sengaja datang ke Rumpin bagian se­latan. Kedatangannya tidak lain untuk menyiarkan agama Islam di Kecamatan Rumpin,” kata Asep. Sebelum menjadi Kampung Gobang, dulunya bernama Kampung Muntilan. Entah kenapa, kampung tersebut menjadi Kampung Gobang. Namun, versi lain dari Gobang yakni berasal dari duit Belanda. Ada juga yang menyebut dari sebuah golok gobang. “Saya mendapatkan cerita tersebut dari guru yang saat itu masih ada. Selain berdakwah, Abah Martam sendiri mendi­rikan masjid yang dibangun pada pada abad ke-17,” terang Asep. Namun, sambungnya, bentuk masjid saat pertama kali dibangun tidak diketahui detail. Yang pasti, masjid ter­sebut pertama kali hanya ter­buat dari anyaman bambu atau bilik. “Pada 1979 masjid direhab untuk pertama kali. Saat pembangunan masjid, bahan-bahannya sangat mudah dida­pat, terutama kayu. Karena untuk pembuatan kubah harus terbuat dari kayu yang kuat,” ucapnya. Masjid Gobang sendiri, sam­bungnya, jika dilihat dari ben­tuknya tidak mmiliki filosofis tertentu. Namun jika dilihat dari jumlah tiang masjid, ter­dapat 17 tiang. Untuk depan masjid berjumlah lima dan samping empat, ditambah yang tengah masjid berjumlah em­pat tiang. “Dengan jumlah tiang terse­but menggambarkan jumlah rukun Islam serta jumlah salat lima waktu. Namun jika dihitung dengan jumlah total ada 17 tiang, artinya jumlah dalam rakaat salat,” pungkasnya. (mul/c/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X