METROPOLITAN - Penumpukan penumpang pengguna jasa Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline terjadi di Stasiun Bojonggede, Kabupaten Bogor, Senin (5/7). Penumpukan penumpang Commuterline itu viral di media sosial, di mana terjadi desak-desakan di pintu masuk Stasiun Bojonggede. Warga sekitar, Kosasih, mengatakan bahwa penumpukan penumpang Commuterline terjadi sejak pukul 05:30 WIB. Penumpukan itu hingga keluar stasiun. ”Tadi itu memang penumpang membeludak, terjadi penumpukan di pintu gerbang stasiun hingga keluar sampai ke tepi jalan raya,” ujarnya. Penumpang KRL Commuterline, Nanda, mengaku bahwa di stasiun tersebut tidak ada pemeriksaan surat rapid antigen dan lainnya. Bahkan tidak pula diminta surat registrasi pekerja. Khawatirnya saat di pintu masuk stasiun saja. ”Kalau untuk di dalam kereta sih aman ya, karena kan diberlakukan sistem 50 persen penumpang, ada pembatasan,” katanya. Merespons hal itu, Kapolsek Bojonggede AKP Dwi Susanto menjelaskan penumpukan penumpang KRL disebabkan beberapa faktor. ”Jadi di Kota Depok kan diberlakukan lockdown, penumpang tidak ada yang turun di stasiun tersebut, jadi sebagian warga menggunakan Stasiun Citayam dan Bojonggede sebagai alternatif,” terangnya. Ke depan, Dwi mengaku pihaknya akan melakukan berbagai cara bersama tiga pilar, Polri, TNI, dan muspika.”Saya akan koordinasikan dengan Pak Camat dan Tiga Pilar Bojonggede ya. Insya Allah, sore nanti semua sudah bergerak untuk mengantisipasi penumpukan atau kerumunan,” katanya. Pantauan Metropolitan, situasi di Stasiun Bojonggede sudah kembali normal sekitar pukul 08:00 WIB dan tidak ada penumpukan massa di stasiun tersebut. (mul/b/suf/run)