METROPOLITAN - Kasus perampokan kembali terjadi. Kali ini menimpa bos sembako yang duel maut di Kampung Temanggungan, RT 01/03, Desa Tamansari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, pada Rabu (7/6) sekitar pukul 03:00 WIB. Informasi yang didapat, pelaku dengan pakaian hitam dan bertopeng masuk lantai dua dan mencungkil jendala kaca menggunakan perkakas. ”Korban bernama Wahtim mengalami luka cukup serius di bagian kepala, telinga, dahi, dan tangan. Korban pemilik warung sembako,” kata Ketua RW 01, Nurul. Ia menuturkan, kejadian itu bermula saat korban sedang tidur di kamarnya. Namun, tiba-tiba rampok tersebut turun dari lantai dua dengan membawa obeng. ”Perampok itu masuknya lewat jendela kaca dari lantai dua dan turun, selanjutnya langsung melakukan aksinya,” terang Nurul. Ia menuturkan, perampok dan korban saat itu langsung duel. Namun, pelaku kalah dan langsung kabur. Namun, korban mengalami luka serius di bagian kepala. ”Korban sudah dibawa ke rumah sakit. Saat ini ada empat luka di bagian kepalanya. Kita sudah laporkan ke Polsek Rumpin,” tutur Nurul. Korban perampokan, Wahtim, mengaku bahwa pelaku itu datang saat dirinya sedang tidur. Namun, tiba-tiba pelaku langsung menyerang menggunakan obeng. ”Saat saya sedang tidur, pelaku itu langsung duduk di atas perut saya dan menyerang. Namun, saya langsung tangkis beberapa serangan. Akhirnya saya harus dijahit dengan 12 jahitan,” terang Wahtim. Wahtim menambahkan, saat itu kondisi rumah mati lampu. Sebab, pelaku terlebih dahulu mematikan lampu dari saluran listrik. Pelaku seperti pakai pakaian hitam dan bertopeng. ”Ciri-cirinya pelaku itu pakai topeng dan pakaian hitam. Karena saat itu kan gelap, jadi hanya sama-samar. Bahkan kejadiannya juga suda delapan kali. Kejadian ini yang terakhir,” ujar Wahtim. Menanggapi hal itu, Kapolsek Rumpin Kompol Dali Saputra membenarkan adanya kejadian tersebut. Saat ini anggota sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).”Iya ada, tapi tidak ada kerugian. Saat ini sedang dilakukan olah TKP di lokasi. Kita sudah periksa saksi-saksinya,” pungkasnya. (mul/c/ mam/run)