Lokasi penyimpanan bangkai pesawat di lahan seluas satu hektare di Desa Pondokudik, Kecamatan Kemang, mendapat perhatian dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor. Rencananya, Disbudpar bakal mendatangi lokasi penyimpanan bangkai pesawat tersebut. KEPALA Disbudpar, Deni Humaedi, mengaku akan mendatangi lokasi penyimpanan bangkai pesawat itu. Ia pun baru mendengar rumor untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai restoran atau kafe. “Kawasan Kecamatan Parung, Kemang, dan sekitarnya saat ini masuk Kawasan Pengembangan Wisata Daerah. Jika rumor pembuatan restoran itu benar merupakan ide yang inspiratif dan inovatif,” ucapnya. Deni menjelaskan, nantinya pengunjung atau wisatawan yang datang bisa berasal dari perbatasan Depok dan Jakarta. Namun, saat ini belum diketahui apakah lokasinya hanya sebagai gudang atau pembuatannya. “Kalau peruntukannya, niatnya apa, itu kan lebih produktif. Ketimbang jadi rongsokan. Bisa jadi sesuatu yang beda, jika pengelolanya bisa mengemas dengan baik,” kata Deni. Sekretaris Desa Pondokudik, Imam Hermawan, mengaku lokasi tersebut untuk peruntukan gudang bangkai pesawat saja selebihnya dan belum dikroscek lagi. “Besar harapan keberadaan bangkai pesawat ada pemanfaatan yang lebih juga buat desa. Karena, saat ini masih dilakukan pengecekan lebih lanjut,” katanya. Imam mengatakan bahwa bangkai pesawat tersebut dibawa dari Halim. ”Kurang lebih dua tahun lokasi tersebut dijadikan gudang pesawat,” ujar Imam. Imam juga mengaku sudah melakukan koordinasi awal dan berjalan sesuai pemberitahuan sejak ditempati untuk bangkai pesawat. ”Itu hanya gudang saja. Informasi lainnya, sepertinya akan dijadikan bisnis rumah makan. Tapi belum ada tindak lanjut oleh desa,” terang Imam. Ketika ditanya tentang jumlah pesawat tersebut, Imam mengaku tidak tahu pasti. “Kurang lebih ada lima, selebihnya masih tercecer. Karena jenisnya ada boeing dan ATR. Kalau tempat satu lokasi, mungkin untuk keamanan ya. Jadi memang tertutup,” ujarnya. (mul/c/rb/els/run)