METROPOLITAN – Akses jalan yang menghubungkan Kecamatan Gunungsindur Kabupaten Bogor dengan Kecamatan Serpong Kota Tangerang Selatan hingga saat ini masih rusak berat dengan kondisi memprihatinkan. “Akses jalan saat ini kiri kanannya mulai digali buat selokan buangan air. Ya, itu kan jalan tetap rusak,’’ ujar tokoh pemuda Kecamatan Gunungsindur, Iyus. Menurutnya, akses jalan provinsi itu seharusnya diperbaiki, bukan hanya janji. Itu merupakan jalan salah satu gerbang utama menuju Kabupaten Bogor yang seharusnya lebih diperhatikan. “Jalannya masih diurug batu, saya tidak tahu kapan diperbaikinya. Ya cuma gitu-gitu saja diurug, kalau tidak salah sudah satu bulan lalu,” terang Iyus. Menanggapi hal tersebut, Direktur Lembaga Pemantau Kebijakan Pemerintah (LPKP), Rahmat Syamsul Anwar, mengatakan, soal akses jalan yang menghubungkan dua provinsi itu sangat memprihatinkan. Apalagi adanya jalan rusak di wilayah Kabupaten Bogor. “Itu akses jalan yang rusak di perbatasan daerah, meski masuk jalan provinsi menunjukkan pejabat di Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Kabupaten Bogor tidak mampu bekerja dan menguasai mana yang harus diperjuangkan di Provinsi Jawa Barat,’’ terang Along, sapaan akrabnya. Along menuturkan, kalau menguasai jalan itu seharusnya sudah bukan lagi jadi keluhan masyarakat. Hal ini pun membuat citra Kabupaten Bogor jelek, karena tidak sesuai visi bupati yakni Bogor Membangun. “Malulah bupati kalau jalan-jalan di perbatasan itu masih pada rusak. Saya berharap DPUPR fokus mengawal aspirasi masyarakat di Gunungsindur agar jalan rusak secepatnya dibangun,’’ tegas Along. Sebelumnya, Kepala UPT Infrastruktur Jalan dan Jembatan wilayah VIII Parung, Candra Trikaya, menambahkan, soal akses jalan provinsi di Kecamatan Gunungsindur sudah dilakukan kadis PUPR dan melaporkan secara tertulis ke bupati Bogor. “Bupati Bogor bersurat langsung ke gubernur Jawa Barat. Status saat ini masih menunggu tanggapan dari pihak gubernur Jawa Barat sebagau kepala daerah provinsi,’’ pungkasnya. (mul/c/els/py)