METROPOLITAN.ID - Reikon Games adalah pengembang di balik permainan tembak isometrik Ruiner.
Perusahaan tersebut dilaporkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran.
PHK Massal yang terjadi di Reikon Games mempengaruhi sekitar 60 hingga 70 orang atau sekitar 80% dari total karyawan mereka.
Baca Juga: Game Survival Blizzard Odyssey Entertainment Dibatalkan Setelah 6 Tahun Pengembangan
Laporan ini berasal dari Kotaku dan diperkuat oleh beberapa laporan media sosial dari mantan pengembang Reikon yang mengatakan mereka kehilangan pekerjaan mereka minggu ini.
Reikon Games sebelumnya dikenal lewat permainan Ruiner yang meraih ulasan positif saat diluncurkan pada tahun 2017.
Pada tahun 2021, studio ini mulai merilis bocoran proyek berikutnya yang dijuluki Codename: Final Form.
Baca Juga: Pj Wali Kota Bekasi Gani Muhamad Serahkan Bantuan Rutilahu buat Warga Jatisampurna
Game tesebut direncanakan akan diterbitkan di bawah label Prime Matter milik Plaion (dimiliki oleh Embracer Group).
PHK massal Reikon Games terjadi pada hari yang sama dengan PHK massal 1900 karyawan dari divisi game Microsoft.
Hal tersebut terjadi di tengah badai PHK industri yang berkepanjangan.
Baca Juga: Rumor Nintendo Switch 2 Bakal Pakai Layar 8 Inci, Peluncuran di Tahun 2024
Diperkirakan sekitar 10.000 pengembang terkena dampak tahun lalu, dan dalam bulan pertama tahun 2024, tracker berkelanjutan Kotaku memperkirakan hampir 6000 pengembang telah dipecat.
Dalam wawancara terbaru, beberapa pemimpin industri mengindikasikan bahwa situasi ini akan tetap sulit untuk beberapa bulan ke depan.