Rapat yang berlangsung secara maraton hingga larut malam ini langsung menuai gelombang kritik dari berbagai kalangan.
Banyak yang mempertanyakan mengapa pembahasan UU sepenting ini dilakukan secara tertutup dan terkesan terburu-buru.
Kritik juga muncul terkait penggunaan anggaran yang dianggap tidak efisien, mengingat rapat tersebut digelar di hotel mewah dengan fasilitas lengkap, sementara pemerintah sedang menggaungkan penghematan.
Selain Ernest Prakasa, beberapa tokoh publik lainnya juga menyuarakan penolakan terhadap revisi UU TNI.