Ekspansi Merek dan Bisnis Global
Kesuksesan membawa Armani memperluas bisnis dengan menghadirkan berbagai lini, seperti Emporio Armani, Armani Exchange, Armani Jeans, Armani Privé (haute couture), hingga Armani Casa untuk interior dan furnitur.
Tidak hanya fesyen, ia juga merambah parfum, kosmetik, aksesori, jam tangan, restoran, klub, hingga Armani Hotels & Resorts di Dubai dan Milan. Armani bahkan memiliki tim basket Emporio Armani Milano.
Skala Usaha dan Kekayaan
Hingga 2024–2025, Armani Group mencatat omzet tahunan lebih dari US$2–2,7 miliar atau sekitar Rp44 triliun.
Perusahaannya mempekerjakan 9.000–10.500 orang dengan lebih dari 2.500 toko di 60 negara.
Kekayaan pribadi Armani diperkirakan mencapai US$12–13 miliar, menjadikannya salah satu tokoh terkaya di Italia yang membangun bisnis tanpa bergabung dengan konglomerat mode besar.
Baca Juga: Daftar Terbaru Rekor 5 Pemain Termahal dalam Bursa Transfer Sepanjang Masa
Warisan Giorgio Armani
Dijuluki “Re Giorgio” atau raja mode Italia, Armani dikenal mempertahankan kendali penuh atas perusahaannya dan menolak tawaran akuisisi dari LVMH maupun Kering.
Selain di dunia mode, Armani juga aktif dalam kegiatan sosial. Ia tercatat sebagai Goodwill Ambassador UNHCR, pendukung film klasik, serta banyak terlibat dalam kegiatan amal seni dan lingkungan.
Untuk menjaga kelangsungan bisnisnya, Armani membentuk Yayasan Giorgio Armani serta menyiapkan suksesi kepada keluarga dan rekan terdekat, termasuk Pantaleo Dell’Orco.
Baca Juga: Suzuki Luncurkan XL7 Hybrid Alpha Kuro, Hadir dengan Aksen Hitam Eksklusif
Kepergian Giorgio Armani meninggalkan warisan besar dalam dunia fesyen, seni, dan bisnis global.