METROPOLITAN.ID - Perseteruan sengit antara Nurul Sahara dengan Muhammad Imam Muslimin atau Yai Mim masih menjadi sorotan publik.
Konflik yang berawal dari sengketa lahan dan masalah parkir ini, merembet melibatkan pihak ketiga yang bertindak sebagai pembela vokal, Siti Jumyanti.
Melalui akun Instagram dan TikTok pribadinya, Siti Jumyanti muncul sebagai garda terdepan yang lantang membela sahabatnya, Sahara.
Namun, pernyataan beraninya di media sosial justru memicu kontroversi hukum baru, khususnya terkait isu pencemaran nama baik dan pelecehan verbal.
Baca Juga: Viral Foto Mesra Azizah Salsha dan Nadif, Berapa Lama Masa Iddah Berlaku?
Siapa Siti Jumyanti?
Wanita kelahiran Batam ini awalnya tidak terhubung langsung dengan sengketa lahan antara Sahara dan Yai Mim di Perumahan Joyogrand, Malang.
Keterlibatannya murni didasari ikatan persahabatan yang kuat. Ia merasa perlu angkat bicara setelah melihat sahabatnya, Sahara, yang diklaim sebagai korban.
Siti Jumiyanti secara terbuka menuduh Yai Mim melakukan tindakan pelecehan tidak pantas secara verbal dan sikap melecehkan terhadap Sahara, bahkan menyinggung isu body shaming yang menyasar area sensitif tubuh Sahara.
Baca Juga: Bjorka Bocorkan 341 Ribu Data Anggota Polri, Balasan Tangkap 'Faker'?
Melalui akun Instagram @sweetyjey dan TikTok @jumyatilaaries, ia menyatakan bahwa tindakan ini tidak etis dilakukan oleh figur publik yang dihormati sebagai akademisi, kiai, dan Hafiz Al-Qur'an.
"Aku tidak mau minta maaf kepada pelaku percobaan pencabulan," ujarnya dalam sebuah video.
Siti Jumiyanti juga membantah narasi yang menyebut Sahara sebagai pihak yang bersalah atau pemantik konflik.
Ia mengklaim bahwa narasi-narasi tersebut merupakan fitnah yang bertujuan memutarbalikkan fakta.
