7. Gara-Gara Cicilan – 660 Penonton
Kisah persahabatan Rija, Jhaka, dan Tiara menjadi inti film yang dibintangi Rijja Abbas dan Jhaka Wijaz. Konflik bermula ketika Jhaka terlambat membayar cicilan motor demi membantu biaya kuliah Tiara.
Genre drama-komedi sosial ini sebenarnya memiliki potensi viral, namun tak kunjung mencuri perhatian publik. Film ini berakhir dengan 660 penonton saja di seluruh jaringan bioskop.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Makan Malam di Situbondo yang Buka 24 Jam
8. Uwentira Kota Jin – 917 Penonton
Mengangkat urban legend terkenal tentang kota gaib Uwentira di Sulawesi Tengah, film ini dirilis pada 13 Maret 2025. Tema mitos lokal yang kuat seharusnya bisa menarik penikmat horor.
Namun, minimnya promosi serta distribusi yang terbatas membuat film ini hanya ditonton 917 orang, berada sedikit di bawah ambang seribu penonton.
Catatan penonton yang sangat rendah ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan industri film Indonesia.
Tanpa strategi promosi yang memadai, waktu rilis yang tepat, atau positioning yang kuat, sebuah film bisa tenggelam begitu saja meskipun telah tayang secara resmi di bioskop.
Daftar film paling sepi tahun 2025 ini bukan sekadar angka, tetapi juga menjadi evaluasi penting bagi sineas dan rumah produksi untuk memperkuat strategi pemasaran, kualitas cerita, dan pendekatan kepada penonton.
